Sahur Sego Sambel Mak Yeye, Gus Ipul Jelaskan Kuliner Jadi Ekonomi yang Bisa Dikembangkan di Jatim

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut dua, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), sahur di salah satu warung penyet legendaris di Surabaya, Mak Yeye, Selasa (5/6/2018) dini hari.

Warung tersebut berada di pinggir Jalan Jagir No 12, Wonokromo Wetan, tepatnya di sebelah utara Gedung Darmo Trade Center (DTC).

Sego Sambel Mak Yeye selalu ramai pengunjung, baik saat hari biasa maupun saat Bulan Ramadan.

Baca: Kuatkan Suara Gus Ipul-Mbak Puti, Guraklih PDIP Sidoarjo Ketuk Setiap Rumah dan Manfaatkan Lebaran

Warung ini sudah bediri sejak tahun 1982.

Gus Ipul yang tiba sekitar pukul 02.00 WIB dini hari langsung menuju "dapur" Mak Yeye, tempat para penjual meracik komposisi penyetan.

Di sisi ini pula, para pembeli biasanya memesan.

Tak cukup dengan sekadar melihat dan memesan, Wakil Gubernur Jawa Timur dua periode ini juga mencoba meracik seporsi penyetan lengkap dengan lauk ikan pe, telur dadar, dan sambal.

Baca: Temui Ibu-ibu di Ngawi Bersama Budi Kanang Sulistyono, Mbak Puti Kampanyekan SMA/SMK Gratis

Tak lama, seporsi penyetan siap santap dihidangkan.

"Saya menjadi salah satu penggemar penyetan Mak Yeye. Meskipun saya tak selalu bisa datang ke tempat ini," kata Gus Ipul di sela santap sahur.

Gus Ipul mengatakan bahwa kuliner menjadi salah satu bidang ekonomi yang bisa dikembangkan ke depan.

Apalagi, industri kreatif yang di antaranya adalah kuliner menyumbang lebih dari 18 persen PDRB Jawa Timur.

Jawa Timur hanya kalah dari Jawa Barat.

Baca: 3 Alasan yang Bikin Netizen Kaitkan Pesepak Bola Ini dengan Kasus Pelecehan Via Vallen, Benarkah?

"Industri kreatif menjadi andalan Jawa Timur ke depan. Apalagi, saat ini banyak sekali model perkembangan ekonomi kuliner melalui berbagai inovasi," ujar Wakil Gubernur Jawa Timur yang sedang cuti ini.

Gus Ipul pun mendorong Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang kini telah berjalan dan besar dapat menjadi contoh terhadap unit usaha lain.