Dinonaktifkan pada Juli 2018, Yahoo Messenger Rencananya akan Digantikan dengan Aplikasi ini
Yahoo Messenger sudah tak lagi eksis seperti dulu. Lini bisnis internet Yahoo membawa masa keemasan sebagai pelopor internet sejak tahun 1990-an
Penulis: Pipin Tri Anjani | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM - Yahoo Messenger sudah tak lagi eksis seperti dulu.
Lini bisnis internet Yahoo membawa masa keemasan sebagai pelopor internet sejak tahun 1990-an
Semakin berjalannya waktu, Yahoo semakin tergeser dengan mesin raksasa pencari Google.
Kini, Yahoo sudah jarang digunakan oleh pengguna internet.
Usai tak lagi eksis, Yahoo resmi mematikan layanan pesan instan Yahoo Messenger pada 17 Juli 2018.
Baca: Intip Fitur-fitur Baru WhatsApp Termasuk Group Video Call yang Bocor di Media Sosial, Sehebat Apa?
Dikutip dari intisari.grid.id, keputusan ini diumumkan oleh Oath Inc selaku perusahaan yang memayungi Google.
Lebih lanjut, mereka sepertinya sedang menyiapkan aplikasi sejenis sebagai pengganti.

"Kami masih melanjutkan eksperimen dengan layanan dan aplikasi terbaru, salah satunya adalah aplikasi pesan instan grup undangan yang disebut Yahoo Squirrel," tulis Yahoo.
Squirrel merupakan aplikasi pesan instan namun pemakai hanya bisa masuk ke chatroom/grup via undangan.
Baca: Fitur Baru Instagram yang Wajib Kamu Tahu, Bisa Langsung Repost IG Stories, Begini Caranya!
Saat ini squirrel masih berformat beta dan baru diujicoba bulan lalu.
Yahoo memang tidak pernah membeberkan jumlah pengguna aktifnya.
Secara teori, setiap pengguna yang mengakses layanan Yahoo akan log-in ke Yahoo Messenger.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, pemegang saham Yahoo Inc pada Kamis (8/6) melepas bisnis intinya.
Lini bisnis Tahii, dijual pada Verizon Communications Inc senilai AS$4,48 miliar (sekitar Rp 58 triliun).
Baca: Comeback Cepat TWICE Bikin Netizen Khawatir, Agensi Dianggap Terlalu Memaksakan Artisnya
Dikutip dari Intisari.grid.id, kesepakatan tersebut, dengan nilai jauh lebih rendah ketimbang valuasi Yahoo di masa keemasannya sebesar AS$100 miliar (sekitar Rp1.300 triliun).