Pilgub Jatim 2018
Dukung Program Dik Dilan, Risma Populerkan Gus Ipul-Mbak Puti: Nomor 2 di Kanan
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini ikut mengkampanyekan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Agustina Widyastuti
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini ikut mengkampanyekan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno.
Ia mempopulerkan jargon "Nomor 2 di Kanan".
Saat bertemu banyak pengunjung mall di Surabaya selatan, bersama Mbak Puti, Risma tidak henti-henti mengangkat 2 jari tangannya, Sabtu (9/6/2018).
KPU Batu Hadapi Berbagai Permasalahan Saat Adakan Simulasi Pilgub 2018
“Jangan lupa ya, nomor 2. Gus Ipul dan Mbak Puti. Di kertas suara, letaknya di kanan,” ungkap Risma mengingatkan pada sejumlah pengunjung mall usia melayani foto bersama.
Pada desain kertas suara Pilkada Jawa Timur, nomor 2 yang menjadi pilihan Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno memang terletak di kanan.
Saat itu, banyak pengunjung mall yang mengerumuni Mbak Puti dan Risma.
Mereka bergantian meminta foto bersama.
Hadiri Bakti Sosial di Mojokerto, Mbak Puti Komitmen Beri Kartu Jatim Sehat untuk Warga Non-BPJS
“Jarang bisa ketemu Mbak Puti dan Bu Risma. Saya nanti akan pilih nomor 2,” ujar Dwi Ariyanti, salah seorang pengunjung mall.
“Pasti Bu, saya setuju pendidikan gratis untuk SMA/SMK. Semoga Gus Ipul-Mbak Puti terpilih,” kata Susilowati, pengunjung mall sore itu.
Puti mengatakan, dukungan tokoh seperti Risma akan memberikan panduan memilih bagi khalayak ramai.
“Bu Risma adalah ikon,” tutur cucu Bung Karno itu.
Selain mempopulerkan simbol “2 di kanan,” Risma juga memberikan alasan yang rasional tentang manfaat memilih Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno.
Manajemen Arema FC Benarkan Kepulangan Milan Sekaligus Berburu Pemain
Salah satunya, Risma menyebut program pendidikan gratis bagi pendidikan gratis SMA/SMK Negeri dan bagi siswa miskin di sekolah swasta serta madrasah atau program Pendidikan Gratis Dilanjutkan (Dik Dilan).
“Pendidikan adalah jalan utama untuk memotong garis kemiskinan. Kalau hanya sampai di level SMP dan warga miskin tidak bisa melanjutkan ke SMA/SMK, bagaimana nasib anak-anak muda ke depannya,” kata Risma.