Sepeda Motor dengan 'Tas Rengkek' yang Lewati Jembatan Suramadu akan Dihentikan Petugas
Kepala Gerbang Tol Jembatan Suramadu, Mudjiono mengimbau sepeda motor yang ingin melintasi Jembatan Suramadu tidak menggunakan tas motor.
Penulis: Samsul Arifin | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Laporan Wartawan TribunJatimcom, Syamsul Arifin
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kepadatan kendaraan mulai tampak melewati Jembatan Suramadu pada H-4 Lebaran Idul Fitri, pada Senin (11/6/2018).
Kepala Gerbang Tol Jembatan Suramadu, Mudjiono mengimbau pengguna sepeda motor yang ingin melintasi Jembatan Suramadu untuk tidak menggunakan tas motor.
Tas motor yang dimaksud ialah model rengkek maupun yang di pasang di bagian samping sepeda motor.
Petugas tol memastikan akan menghentikan pengguna sepeda motor yang menggunakan tas semacam ini.
(Curi Burung Polisi, Pria Surabaya ini Kena Apes saat Naik Motor)
(Blusukan ke Pasar Mangga Dua, Khofifah Janji Perbaiki Infrstuktur Pasar Tradisional Lewat CSR)
Tas rengkek dinilai akan mengganggu arus lalu lintas, mengingat bentuknya yang memakan tempat melebihi luas sepeda motor sendiri.
“Supaya arus motor bisa lancar karena bisa mengganggu pengguna lain, nanti bila ditemukan akan diberhentikan,” tegas Mudjiono. Senin, (11/6/2018).
Ini diberlakukan pada H-3 sampai Lebaran karena pada hari tersebut diprediksi puncak arus mudik di Jembantan tersebut, sebab terhitung sejak H-4, pengguna R2 mengalami peningkatan.
Selain itu, khusus R2 pihaknya sudah memperluas jalur arteri guna Mengantisipasi timbulnya penumpukan kendaraan. Pihaknya fokus kepada pengguna roda dua, Mudjiono akan membuat rute khusus.
“Untuk pengguna R2 yang sebelumnya mengambil sebagian jalur R4 pada tahun ini, jalan arteri masuk tol diperlebar 4 meter,” ujarnya.
Rencananya, rekayasa kendaraan R2 ini akan digelar pada H-3 esok.
“Nanti kami juga lihat kondisi apabila memungkinkan,” pungkasnya.
(Pemkot Hibahkan Motor Trail pada Polisi dan Korem Bhaskara Jaya, Risma: Dipakai Pengamanan Lebaran)
(Blusukan ke Pasar Mangga Dua, Khofifah Janji Perbaiki Infrstuktur Pasar Tradisional Lewat CSR)