Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pangsa Pasar Keuangan Syariah Masih Lesu, Pegadaian Berinovasi untuk Bangun Arus Ekonomi Baru

Pangsa pasar keuangan syariah di Indonesia masih belum menunjukkan antusiasme yang tinggi.

Penulis: Arie Noer Rachmawati | Editor: Agustina Widyastuti
TRIBUNJATIM.COM/ARIE NOER RACHMAWATI
Peresmian layanan Pegadaian Syariah di seluruh Madura di Kanwil Pegadaian Bangkalan, Senin (2/7/2018). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Arie Noer Rachmawati

TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN - Pangsa pasar keuangan syariah di Indonesia masih belum menunjukkan antusiasme yang tinggi.

Padahal, total aset keuangan syariah di Indonesia (tidak termasuk Saham Syariah) saat ini telah menembus Rp 1.133,23 triliun atau tumbuh 27 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan industri keuangan konvensional.

Belum lagi, potensi keuangan syariah secara global diprediksi tembus di angka USD 6,38 triliun pada tahun 2021 mendatang.

Ratusan ASN Surabaya Ikuti Sosialisasi Perpres 16 Tahun 2018, ini Pesan Wali Kota Risma

Ketua Majelis Ulama Indonesia, KH Maruf Amin saat peresmian layanan Pegadaian Syariah di seluruh Madura mengakui, yang menjadi persoalan sekarang adalah pangsa pasar syariah di Indonesia masih kecil yakni sekitar 5-8 persen.

"Ini menjadi pertanyaan, padahal potensinya di atas 50 persen. Tetapi, melihat realitanya masih rendah. Layanan perbankan maupun pegadaian syariah ini ibaratnya bus. Busnya sudah banyak, tetapi penumpangnya yang masih sedikit. Nah, karena itu membangun penumpang inilah perlu dilakukan," terangnya, Senin (2/7/2018).

Satu di antara upaya membangun penumpang itu, kata Ketua MUI, adalah melalui layanan pegadaian syariah yang baru saja diresmikan oleh PT Pegadaian (Persero) di seluruh Madura itu.

Dia menyebut, inovasi layanan Pegadaian yang mulanya konvensional menjadi syariah itu adalah untuk membangun arus baru ekonomi Indonesia.

Tari Gandrung dan Kawah Ijen Banyuwangi Ikut Ramaikan Piala Dunia di Rusia

"Karena arus ekonomi lama yang dibangun itu dari atas atau sebutannya trikle-down effect. Yang atas makin kuat, yang bawah makin lemah," jelasnya.

Karena itu, menurutnya, arus baru ekonomi syariah itu tujuannya untuk memberdayakan ekonomi umat dengan isu sentralnya adalah arus baru ekonomi Indonesia berbasis ekonomi syariah dan pesantren.

"Supaya pangsa pasar syariah menjadi besar dan menguatkan ekonomi umat dan menghilangkan kesenjangan di kalangan masyarakat," imbuhnya.

Di samping itu, Direktur Utama PT Pegadaian, Sunarso mengatakan masih banyak PR penting yang harus diselesaikan, utamanya di pasar syariah. Akan tetapi, menurutnya saat ini kuncinya adalah konsisten.

"Berawal dari layanan pegadaian syariah di seluruh Madura ini, kami harap ke depan akan menjadi perubahan yang besar," katanya.

Buntut Kericuhan di Dinoyo, Polres Malang Kota Gelar Mediasi Mahasiswa dengan Warga Sekitar

Sunarso juga mengatakan, pihaknya akan terus mensosialisaikan terkait layanan pegadaian syariah untuk meningkatkan transaksi keuangan syariah di kalangan masyarakat.

"Ada tiga step. Pertama, masyarakat harus tahu dulu apa itu transaksi syariah. Kedua, masyarakat sudah mampu atau masih proses. Ketiga, kalau masyarakat sudah tahu dan mampu, transasksi syariah itu bisa berjalan," tutupnya.

Yuk subscribe Channel TribunJatim.com lainnya:

YouTube:

Instagram:

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved