Berita Artis Korea
Kontroversi 'Produce 48' yang Ramai Diperbincangkan, mulai Evil Editing hingga Vote Palsu
Program survival Mnet "Produce 48" menjadi perbincangan di Korea Selatan dan Jepang, mulai soal evil editing hingga vote palsu.
Penulis: Dwi Prastika | Editor: Agustina Widyastuti
TRIBUNJATIM.COM - Program survival Mnet "Produce 48" menjadi hits di Korea Selatan dan Jepang.
Acara ini memang mendapat sorotan pemirsa sejak penayangan perdananya.
Hal itu tak lepas dari dua musim "Produce 101" sebelumnya.
"Produce 101" musim pertama dan kedua berhasil menjadi acara yang meraih rating tinggi di Korea dan melahirkan idol-idol yang kini sukses berkarier di industri hiburan.
Muslimat NU Mendominasi Pilkada Jatim 2018, Pengamat: Solidnya Mengalahkan Kekuatan Partai
Sebut saja IOI, WANNA ONE, MXM, Samuel, Takada Kenta, Yoo Seon Ho, Kim Dong Han, Roh Tae Hyun, Hyeongseop X Euiwoong, Gugudan SEMINA, PRISTIN, Jeon Somi, RAINZ, dan banyak lainnya.
Yang berbeda dari musim sebelumnya adalah pada "Produce 48" ini, ada 96 kontestan yang berasal dari Jepang dan Korea.
Dilansir TribunJatim.com dari Soompi, menurut Nielsen Korea, pada penayangan episode keempat 6 Juli 2018, acara Mnet ini mencapai peringkat pemirsa tertinggi program.
Siaran ini mendapat nilai rata-rata 2,8 persen secara nasional dan puncaknya dengan 3,3 persen selama episode tersebut.
"Produce 48" tampil sangat baik dengan pemirsa yang lebih muda.
Lagu Via Vallen Bergema di Markas Bola Egy Maulana, Lihat Aksinya Nyanyi Sayang Saat Ulang Tahun!
Acara ini tidak hanya mengambil tempat pertama pada slot waktu di semua saluran kabel premium, tetapi juga merupakan acara yang paling banyak ditonton di antara demografi utama pemirsa berusia 20 hingga 49 tahun, serta demografi pemirsa yang lebih muda yang berusia 15 hingga 34 tahun.
Episode terbaru dari program ini menampilkan Group Battle.
Di mana para kontestan dibagi menjadi 16 tim dan menyanyikan ulang lagu-lagu terkenal girl group Korea dan Jepang.
Diumumkan juga tiga kontestan yang meraih voting penampilan tertinggi.
Namun, kepopuleran "Produce 48" tak lepas dari berbagai kontroversi.
Seperti kritik yang ditujukan untuk Mnet karena dinilai melakukan evil editing.
Sepi, Hingga Hari ke 8 Belum Ada Caleg Daftar di KPU Lamongan