Kota Kediri Gelar Operasi Pasar, Telur Ayam Dijual Lebih Murah Rp 5 Ribu Dari Harga Pasar
mahalnya harga telur disikapi dengan menggelar operasi pasar, menjual telur dengan harga sangat murah.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri menggelar operasi pasar murni telur ayam. Kegiatan ini sangat diminati masyarakat karena telur ayam operasi pasar dijual Rp 19.000 per kg di bawah harga pasar Rp 23.000 per kg, Rabu (25/7/2018).
Kegiatan operasi pasar ini digelar di dua lokasi depan TMP Kota Kediri serta Taman Sekartaji. Masing-masing titik disiapkan 200 kg telur yang dipasok dari para peternak.
Antusias masyarakat terlihat karena begitu tahu ada operasi pasar banyak pengendara motor yang berhenti serta membeli. Sehingga telur yang disiapkan dengan cepat habis terjual.
Rata-rata pembeli telur ayam ini ibu -ibu. Karena harganya jauh lebih murah dibanding harga pasar saat ini yang masih di kisaran Rp 23.000 - Rp 24.000 per kg.
Dian dari Kantor Disperindag Kota Kediri saat dikonfirmasi menjelaskan, operasi pasar telur ayam telah berlangsung tiga hari. Kegiatan ini diharapkan semakin mendorong harga telur kembali normal.
Hari pertama disiapkan 100 kg, dengan cepat terjual. Kemudian hari kedua ditambah menjadi 175 kg dan hari ketiga 200 kg juga dengan cepat terjual.
Pada operasi pasar hari pertama harganya dijual Rp 20.000 per kg. Kemudian hari kedua turun menjadi Rp 19.500 per kg dan hari ketiga turun lagi menjadi Rp 19.000 per kg. "Kami menjual mengikuti harga jual telur di kandang," jelasnya.
Sementara Nasrulah anggota TPID dari Bank Indonesia (BI) Kediri menambahkan, kegiatan operasi pasar telah memberikan efek psikologis di masyarakat. Karena saat ini harga telur di pasaran juga terus mengalami penurunan.
"Tim TPID telah terjun ke lapangan sekaligus memperlihatkan adanya stok telur juga ada. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir," jelasnya.
Sejumlah pembeli mengaku tertarim membeli telur hasil operasj pasar karena harganya jauh di bawah harga pasaran. "Kemarin saya beli di pasar masih Rp 23.000 per kg. Kalau sekarang dijual Rp 19.000 per kg selisihnya mencapai Rp 4.000 setiap kilonya," ungkap Ny Ririn (40). (Surya/Didik Mashudi)