Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ibadah Haji 2018

Ketua IPHI Tulungagung Mensinyalir Badal Haji Modus Penipuan

Data dari Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Tulungagung, setiap tahun ada minimal 300 orang ada badal haji dari Tulungagung

Penulis: David Yohanes | Editor: Yoni Iskandar
david yohanes/surya
Pj Bupati Tulungagung, Jariyanto mengalungkan sorban sebagai simbol pemberangkatan haji. 

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Data dari Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Tulungagung, setiap tahun ada minimal 300 orang ada badal haji dari Tulungagung. Namun ada indikasi penipuan di balik pelaksanaan haji amanah ini.

Hal ini diungkapkan ketua IPHI Tulungagung, Fuad Saiful Anam, saat pelepasan calon jamaah haji (CJH), Rabu (25/7/2018) di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bangsa pemkab Tulungagung.

Biaya untuk satu badal haji tahun 2017 sebesar Rp 7.000.000 per orang. Namun penerima amanah terindikasi tidak melaksanakan badal haji.

“Terindikasi mereka hanya menerima uang dari kita, kemudian sepulang haji kita diberi piagam. Sementara di sana, badal haji ini tidak pernah dilaksanakan,” ujar Fuad.

Piagam haji ini hanya berharga sekitar 5 Riyal Saudi. Salah satu ketentuan badal, satu orang yang bisa membadalkan satu orang.

Jika setiap tahun ada 300 orang yang membadalkan, maka ada 300 orang yang berangkat ke tanah suci.

Pawahita Melaporkan Sejumlah Akun Yang Mengunggah Live di FB Kegiatn di Karaoke Tulungagung

Dengan jumlah itu maka kuota tempat tidak memungkinkan. Bisa jadi badal dilaksanakan oleh orang Indonesia yang ada di Arab Saudi.

Namun data pemukim asal Indonesia di seluruh tanah Arab hanya sekitar 7000 orang.

“Saat musim haji, jika mereka masuk ke Mekah mereka kena charge Rp 4.000.000 per orang. Kita logika, masuk akal tidak?” tambah Fuad.

Dalam hitungan Fuad, dari Rp 7.000.000 harus dibagi antara perantara dan pelaksana badal. Jika harus dipotong biaya masuk Mekah, maka dana hanya tersisa Rp 3.000.000.

Uang sisa itu terlalu kecil, untuk biaya pelaksana badal di tanah suci. Fuad bahkan pernah melakukan uji sampel pada pelaksana badal.

Caranya, Fuad minta video call dan pelaksana badal diminta mengirim lokasi. Harapannnya Fuad bisa mendatangi lokasi itu, dan mereka bisa bertemu.

Ajax Amsterdam Sukses Awali Perjalanan, Berikut Hasil Kualifikasi Liga Champions

Lokasi yang diminta mulai saat sebelum berangkat wukuf di Arafah, di Muzdalifah dan lempar jumrah di Mina. Namun pelaksana haji badal ternyata tidak ada yang berani melakukannya.

Fuad pun semakin yakin, mereka tidak pernah melaksanakan badal haji seperti yang diamanahkan.

“Tahu-tahu setelah pulang diberi piagam haji. Badal haji memang sedang diminati, tapi ayolah kita gunakan logika kita,” tegas Fuad.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved