Pilpres 2019
Demokrat Jatim Usul Dukung Jokowi, Tapi SBY Lebih Dekat ke Prabowo, Soekarwo Beri Tanggapan Begini
DPD Partai Demokrat (PD) Jatim telah mengusulkan kepada DPP Partai Demokrat untuk mendukung Jokowi dalam Pilpres 2019.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Edwin Fajerial
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - DPD Partai Demokrat (PD) Jatim telah mengusulkan kepada DPP Partai Demokrat untuk mendukung Jokowi dalam Pilpres 2019.
Hal tersebut diputuskan setelah Partai Demokrat Jatim menyelenggarakan voting atau pemungutan suara saat Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) pada hari Sabtu (21/7/2018) lalu.
Namun belakangan, PD lebih dekat kepada Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dibandingkan Jokowi.
Ini terlihat saat Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), bertemu dengan Prabowo di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (24/7/2018).
• Demokrat Jatim Kantongi Nama Capres dan Cawapres, Sekjen DPP Demokrat Berikan Tanggapan
Diketahui pertemuan tersebut menyepakati kesamaan visi dan misi sebagai dasar untuk membangun koalisi dalam Pilpres 2019.
Melihat arah DPP PD yang bertolak belakang dengan usulan PD Jatim, Ketua DPD Partai Demokrat Jatim, Soekarwo mengatakan bahwa bukan ranah dirinya untuk ikut campur kepada penentuan keputusan dukungan.
"Saya tidak ada kapasitas kesitu, tapi saya sampaikan ya, tanggal 9 Juli itu kan ada rapat, saya tidak bisa hadir, yang hadir Mas Renville (Sekretaris DPD PD Jatim), diminta oleh DPP agar menanyakan pada grassroot nya tiga alternatif yaitu Jokowi, Prabowo atau alternatif ketiga dan semua sudah dilaksanakan dan hasilnya seperti itu," kata Pakde Karwo, sapaan akrab Soekarwo, Jumat (27/7/2018)
Dari hasil voting di dalam Rakorda tersebut, Jokowi meraih dukungan sebanyak 152 suara dan Prabowo mengantongi 56 suara, dan 6 suara dinyatakan tidak sah.
• DPD Demokrat Jatim Putuskan Dukung Jokowi, Pakde Karwo Diusulkan Jadi Kandidat Cawapres?
"Kami laksanakan karena ada perintah, dan faktanya seperti itu, diberikan blanko sudah milih-milih sendiri, dan saya kira ini proses demokrasi yang dewasa," tutup Pakde Karwo.