Tim Peneliti Brigade Evakuasi Popok Sebut 2 Jenis Ikan Sungai Brantas yang Terbukti Konsumsi Plastik
Tim peneliti dari Komunitas Brigade Evakuasi Popok meminta agar pihak pemerintah melakukan upaya pembersihan limbah popok di Sungai Brantas.
Penulis: Samsul Arifin | Editor: Ani Susanti
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Syamsul Arifin
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tim peneliti dari Komunitas Brigade Evakuasi Popok meminta agar pihak pemerintah melakukan upaya pembersihan limbah popok di Sungai Brantas.
Hal ini disampaikan oleh Andreas Agus, satu diantara tim peneliti dari komunitas Brigade Ecoton tersebut saat menggelar aksi di depan Gedung Grahadi Surabaya, Selasa (31/7/2018).
Sejak awal Juli 2018 Andreas Agus bersama Ecotonn mengadakan penelitian terkait limbah popok ini.
Alhasil, sampel dari penelitian tersebut menunjukkan ikan yang menghuni Sungai Brantas terkontaminasi plastik fibre.
“Akibat limbah popok yang mencemari Sungai Brantas kami temukan fibre dan serpihan plastik dalam lambung ikan Keting dan Ikan Rengking. Keduanya ialah ikan sungai favorit yang dikonsumsi masyarakat dan sering dijumpai di Sungai Brantas,” ujar Andreas.
“Plastik tidak akan dicerna. Yang bisa dicerna yaitu zat-zat yang ikut dengan micro plastik dan mengikat banyak bahan pencemar serta nantinya terakumulasi dalam tubuh ikan, tentunya ikan itu yang kita konsumsi,” lanjut alumnus Universitas Airlangga ini.
• VIDEO: Suarakan Bahaya Limbah, Komunitas Brigade Evakuasi Popok Gelar Aksi di Depan Gedung Grahadi
• Bintangi Film 22 Menit, Ade Firman Hakim Dikira Polisi Sungguhan Oleh Polwan & Warga Saat Syuting
Sedangkan jenis ikan yang memakan limbah tersebut ada sekitar 5 sampai 6 jenis.
Lima diantaranya sudah terkontaminasi plastik fibre yang terkandung dalam popok.
“Untuk dominasi paling banyak kami belum bisa tentukan, yang pasti penelitian ikan kami kumpulkan dari hulu daerah Mlirip, Wiringanom, Gunung Sari,” terangnya.
Untuk solusi sendiri, Agus meminta kepada konsumen untuk tidak menggunakan plastik, terlebih menggunakan popok, karena saat ini popok juga ada yang terbuat dari kain.
“Konsumen ya harus berubah, permasalahan lingkungan ini semakin kita nyaman semakin menjadi masalah dala, kehidupan,” tutupnya.
• Di Balik Kesuksesan The Sacred Riana, Manajernya Sebut Keselamatan Sang Ilusionis Sempat Terancam
• Sudah Minta Maaf, Penyembur Asap Vape ke Satwa Batu Secret Zoo Mengaku Pasrah Terima Hujatan Netizen