Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Antibiotik Andalan Peternak Dilarang, Harga Ayam Langsung Meroket dan Tak Terkendali

Meroketnya harga ayam yang tak terkendali ternyata karena larangan penggunaan antibiotik untuk peternak.

Penulis: David Yohanes | Editor: Mujib Anwar
SURYA/DAVID YOHANES
Rudi Anshori, peternak ayam di Tulungagung tengah mengganti air minum di kandang ayam miliknya, Rabu (1/8/2018). 

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Dampak pelarangan Antibiotic Growth Promoters (AGP) mulai dirasakan para peternak ayam potong di Desa Pakel, Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung.

Mulai dari ayam yang mudah mati, masa panen yang lebih lama dan harga yang meroket tinggi.

Salah satu peternak ayam potong di Dusun Pakisrejo, Desa Pakel, Kecamatan Ngantru, Rudi Anshori (37), ayam sangat rentan penyakit dan membuat angka kematian tinggi.

"Prosentase kematian lebih dari 20 persen setelah tidak ada AGP. Padahal biasanya kecil sekali," ujar Rudi, Rabu (1/8/2018).

Diajak Ketemu Tokoh Agama Ternama, Bu Lurah di Banyuwangi Coba Dibunuh, Tangan Diikat di Sungai

Selain mudah mati, pertumbuhan ayam menjadi lambat.

Dengan pakan AGP masa panen hanya 35 hari. Namun kini masa panen molor 40 hari hingga 45 hari.

Molornya masa panen ini berdampak pada ongkos pakan.

Jika dalam kondisi normal, 2000 ayam potong menghabiskan 135 karung pakan.

Kini kebutuhan pakan 2000 ekor ayam potong hingga siap pakan menjadi 170 hingga 205 karung.

Awas, Tak Sediakan Tempat Sampah, Pedagang di Pasar Tradisional Surabaya Akan Ditilang Rp 150 Ribu

"Bengkaknya biaya pakan bisa sampai 70 karung. Otomatis keuntungan semakian menipis," keluh Rudi.

Belum lagi kebutuhan gas untuk penghangat kandang juga meningkat.

Sebab ayam seperti kurang sehat dan terus bergerombol, yang menandakan mereka tengah kedinginan.

Biasanya ditubuhkan 20 tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram untuk penghangat hingga panen.

Kini gas yang dihabiskan untuk menghangat mencapai 30 tabung.

"Kalau tidak dikasih pengahangat ayamnya tidak sehat dan rentan mati," tutur Rudi.

Kopi Arabika Krucil, Emas Hitam Dari Lereng Gunung Argopuro yang Jadi Incaran Pengusaha

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved