Antibiotik Andalan Peternak Dilarang, Harga Ayam Langsung Meroket dan Tak Terkendali
Meroketnya harga ayam yang tak terkendali ternyata karena larangan penggunaan antibiotik untuk peternak.
Penulis: David Yohanes | Editor: Mujib Anwar
Perawatan ayam juga semakin ekstra. Misalnya kotoran harus dibersihkan setiap hari.
Padahal saat masih dengan pakan AGP, Rudi mengaku membersihkan kotoran setap 15 hari.
"Istilahnya ayam tinggal dikasih pakan, ditinggal tidur pasti panen," ujarnya.
Dengan semua resiko dan tingginya biaya produksi, harga ayam saat panen di tingkat peternak mencapai Rp 23.000 per kilogram.
Padahal biasanya harga ayam berkisar Rp 13.000 per kilogram, hingga Rp 17.000 per kilogram.
• Nenek di Tulungagung ini Menantang Bahaya Salat di Perempatan Jalan Penuh Lalu Lalang Kendaraan
Tingginya harga jual tidak berbanding lurus dengan keuntunan peternak.
Sebab selapa AGP dicabut, Rudi mengaku tidak pernah mendapatkan keuntungan.
"Empat kali panen saya tidak pernah mendapat keuntungan. Saat ini benar-benar masa paceklik peternak ayam (pegading)," tandasnya.
Tingginya harga ayam di tingkat pedagang turut melambungkan harga daging ayam potong di pasar.
Harga di Pasar Ngemplak Tulungagung, harga daging ayam mencapai Rp 40.000 per kilogram. (Surya/David Yohanes)
• Ular Sanca Kembang Raksasa Terlihat di Dalam Goa Unengan, Ayam Dipakai Memancingnya Keluar