Goa Tambang Kapur di Semanding Tuban Sedalam 8 Meter, Warga Masih Sulit Masuk
Temuan goa di areal pertambangan batu kapur, turut Dusun Krajan, Desa Gaji, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban
Penulis: M Sudarsono | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Temuan goa di areal pertambangan batu kapur, turut Dusun Krajan, Desa Gaji, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban membuat warga penasaran hingga harus datang menyaksikan secara langsung.
Goa tersebut ditemukan warga setempat, Sudaryono (33), pemilik lahan yang juga sekaligus penambang, Kamis kemarin.
Kini, warga yang datang harus rela memasuki hamparan tambang kapur. Bahkan harus rela turun dengan resiko yang membahayakan, yakni melewati anak tangga buatan dari batu kapur dengan kedalaman sekira 15 meter, mulai dari permukaan hingga dasar tambang.
Begitu sampai di dasar tambang, untuk sampai di gua, maka warga harus masuk di lubang buatan dengan kedalaman sekira 8 meter menggunakan tangga yang terbuat dari kayu.
• Temuan Goa Cantik di Tuban, Berawal dari Hembusan Angin Lubang Kecil
Begitu sampai di dasar gua, maka masyarakat bisa menyaksikan langsung keindahan stalagtit dan stalagmit alami yang berada di langit-langit.
"Sementara untuk bisa sampai di dalam harus turun dari dasar tambang ke gua, kedalaman sekira 8 meter. Menggunakan tangga yang terbuat dari kayu," kata Sudaryono kepada Tribunjatim.com di lokasi, Jumat (3/8/2018).
Dia menjelaskan, saat ini belum ada rencana untuk melanjutkan temuan gua tersebut. Dirinya masih membiarkan sambil melihat peluang wisata atau potensi lainnya.
Alhasil, untuk sementara gua indah di pertambangan kapur itu hanya menjadi tontonan warga.
• Jaringan Pengedar Narkoba Dibongkar, BNNP Jatim Sita Handphone Jalur Instruksi dari 2 Lapas
"Sementara dibiarkan dulu, sambil melihat peluang ke depan," pungkasnya.
Sementara itu, warga yang melihat keindahan gua, Khoirul menyatakan, untuk bisa masuk memang terbilang sulit. Sebab, belum ada sarana atau infrastruktur penunjang.
Warga di lokasi hanya menyediakan tangga yang terbuat dari kayu, untuk akses warga sampai ke dasar gua.
"Masih susah aksesnya, mulai dari permukaan tambang ke dasar, hingga masuk ke gua," tutup Khoirul.
Pantauan di lokasi, tidak tampak perempuan yang ikut melihat temuan gua secara langsung. Sebab, akses untuk sampai ke gua sangat berbahaya.(nok)