Lima Kecamatan di Tulungagung Alami Kekeringan, BPBD Sudah Mulai Kirim Air Bersih
Jika nantinya permintaan terus bertambah, BPBD akan meminjam truk tanki milik PDAM Tulungagung.
Penulis: David Yohanes | Editor: Edwin Fajerial
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Tulungagung mulai memasok air di desa-desa yang mengalami kekeringan.
Pengiriman air bersih sudah mulai dilakukan sejak kemarin, Kamis (2/8/2018).
Dari data BPBD Tulungagung, ada lima Kecamatan yang terdapat kekurangan air bersih, yaitu Rejotangan, Kalidawir, Tanggunggunung, Pucanglaban dan Besuki.
Hari ini, Jumat (3/8/2018) pengiriman dilakukan di Dusun Banaran dan Darungan, Desa Kalibatur, Kecamatan Kalidawir.
• Kekeringan Ancam Ribuan Petani Tambak di Lamongan Yang Beralih Tanam Padi
Kasi Logistik dan Kebencanaan BPBD Tulungagung, Nursono mengatakan, BPBD masih melayani dengan truk tanki kapasitas 4.000 liter.
“Kami masih data dulu permintaan pengiriman air bersih dari masyarakat. Baru kami kalkulasi kebutuhan angkutannya,” terang Nursono.
Sejauh ini baru ada empat desa yang sudah mengajukan permintaan pengiriman air bersih.
Truk tanki BPBD dianggap masih cukup untuk melayani semua permintaan.
• 10 Desa di Empat Kecamatan di Kabupatren Sumenep Dilanda Kekeringan
Jika nantinya permintaan terus bertambah, BPBD akan meminjam truk tanki milik PDAM Tulungagung.
“Dihitung dulu permintaan dan kebutuhan kendaraan, karena ini berkaitan dengan pengeluaran anggaran,” tambah Nursono.
Dua dusun di Desa Kalibatur ini selalu kesulitan air bersih saat musim kemarau.
Sumur-sumur yang diandalkan warga untuk mendapatkan air bersih mengering.
• 4 Hari Hujan Guyur Bangkalan Saat Darurat Kekeringan, BPBD Langsung Warning Para Nelayan
Untuk mendapatkan air, warga harus ke sumber air sejauh 3 kilometer.
“Nanti kalau musim hujan, barulah sumber air di sumur keluar lagi,” ucap seorang warga bernama Siti.
Setiap hari warga harus antre di sumber air satu-satunya. Mereka juga bergantian mandi di tempat ini. (Surya/David Yohanes)