Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ketua DPRD Kota Surabaya Sebut Sistem CSR Pembangunan Cable Car Tambak Wedi Ada Kejanggalan

Ketua DPRD Kota Surabaya, Armudji mengatakan ada kejanggalan pada proyek Cable Car atau kereta gantung yang dikerjakan sistem CSR.

Penulis: Nurul Aini | Editor: Agustina Widyastuti
TRIBUNJATIM.COM/NURUL AINI
Pembangunan tiang pancang cable car di kawasan Tambak Wedi, Kecamatan Kenjeran, Surabaya, Selasa (7/8/2018). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nurul Aini

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ketua DPRD Kota Surabaya, Armudji mengatakan ada kejanggalan pada proyek Cable Car atau kereta gantung yang dikerjakan sistem CSR oleh PP Properti Suramadu.

Proyek kereta gantung di kawasan Tambak Wedi, Kecamatan Kenjeran itu rencananya akan terhubung dari Tambak Wedi menyusuri pesisir laut.

Dalam perkembangannya, pembangunan menghilangkan kawasan nelayan yang merupakan warga sekitar.

500 Peserta Bersaing di Lomba MTQ di Kota Kediri

"Banyak kejanggalan yang dilakukan investor PP maupun pihak Mapan Sentosa, karena CSR cable car itu mereka punya maksud supaya daerah sini hilang semua dari nelayan. Kesannya menghilangkan daerah kumuh," ujar Armudji, Selasa (7/8/2018).

Politisi PDI Perjuangan tersebut juga merasa janggal karena pembangunan tidak keseluruhan dikerjakan pihak CSR.

Pemkot Surabaya masih kebagian meneruskan pembangunan cable car setelah titik 725 meter yang dikerjakan CSR.

"Harusnya kalau CSR yang bangun semua swasta, karena lahannya sudah punya kita. Itu juga yang jadi kejanggalan kenapa cuma sekian meter selebihnya pemkot," ungkap Armudji.

Pihak PT PP Properti Suramadu membenarkan pihaknya hanya melakukan pembangunan sepanjang 725 meter.

"Luasan untuk panjangnya itu 725 yang dibangun kami (PP Properti)," ujar Satrio Sujatmiko, GM proyek pembangunan kawasan pesisir Suramadu.

Sunarto Resmi Lengkapi Daftar Pemain Arema FC untuk Putaran Kedua Liga 1 2018

Satrio menjelaskan, pembangunan tersebut berawal dari kajian yang dilakukan.

Mereka menilai kawasan pesisir Suramadu berpotensi sebagai wisata bahari.

"Jadi ada kajian di sini bagus buat wisata bahari, di Surabaya belum ada. Kalau di Jakarta ada Ancol," kata Satrio.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved