Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Jadi Perhatian Serius Pakde Karwo, Semburan Air 30 Meter di Ngawi Akan Dipakai Sumber Artesis

Semburan air 30 meter di Ngawi akan dipakai jadi Sumber Artesis dan jadi perhatian serius Gubernur Pakde Karwo.

SURYA/DONI PRASETYO
Warga Dusun Weru, Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi melihat semburan air bercampur gas setinggi puluhan meter di sawah milik Muji petani setempat, Minggu (5/8/2018). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Semburan air hingga 30 meter di sawah yang ada di Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi mendapat perhatian serius Gubernur Jatim Soekarwo.

Pakde Karwo mengatakan, potensi semburan air di Ngawi bisa digunakan sebagai sumber air.

Untuk memastikan hal tersebut, pihaknya masih akan melakukan penelitian terlebih dahulu.

Menurut Pakde Karwo, bahwa semburan tersebut bisa tergolong sebagai akuifer artesis.

Akuifer artesis adalah sebuah akuifer terbatas berisi air tanah yang akan mengalir ke atas melalui sebuah sumur yang disebut sumur artesis tanpa perlu dipompa.

Terungkap, Inilah Penyebab Terjadinya Semburan Air di Ngawi Setinggi 30 Meter

Air dapat mencapai permukaan tanah apabila tekanan alaminya cukup tinggi. Di dalam hal ini sumur itu disebut sumur artesis mengalir.

"Terkait semburan air di Ngawi itu justru menjadi potensi yang sangat luar biasa namanya air artesis," ujarnya, di Surabaya, Kamis (9/8/2018).

"Yang penting tidak ada unsur yang lain, selain air. Di situ ada dua unsur yang keluar yaitu air dan gas. Karena ada tekanan, dia keluar," jelas Pakde Karwo.

Pakde Karwo menambahkan, bahwa semburan air tersebut bisa digunakan untuk menutup defisit air di Jatim.

Gas Menyembur dari Sumur Petani di Ngawi Setinggi 80 Meter, Pernah Bakar Ilalang Berhari-hari

JOS untuk Indonesia, Seniman di Jatim Dukung Pakde Karwo Dampingi Jokowi di Pilpres 2019

Menurut Pakde Karwo, dari 50 miliar liter air hujan yang turun, yang bisa dikelola hanya 19,5 miliar liter.

"Padahal, kebutuhan air di Jawa Timur mencapai 22 miliar liter air," katanya.

Oleh karenanya, pihaknya menginstruksikan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Timur untuk meneliti kandungan air tersebut.

"Kami akan minta dinas terkait untuk turun dan mengecek, apakah bisa digunakan atau tidak," kata Gubernur Jatim dua periode ini.

Sementara itu, Dinas ESDM Jatim mengatakan penyebab semburan air di Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, disebabkan dorongan gas dari bawah tanah.

Tak Kunjung Berhenti, Semburan Air Setinggi 30 Meter di Ngawi Telah Banjiri Berhektar Sawah Petani

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Energi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Jawa Timur, Kukuh Sudjatmiko saat meninjau lokasi.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved