Pilpres 2019
Pertarungan di Pilpres 2019 Seimbang, GMNI Jatim: Tinggal Mengemas Agar Isu Sara Tak Mencuat
Dari pandangan aktivis, pertarungan dua pasangan capres dan cawapres menjadi tampak seimbang.
Penulis: Aqwamit Torik | Editor: Ani Susanti
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aqwamit Torik
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pilpres 2019 kembali diwarnai oleh pertarungan petahana Joko Widodo alias Jokowi dan Prabowo Subianto.
Kedua capres tersebut sudah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI dengan gandengan masing-masing.
Keduanya menggandeng cawapres yang sebelumnya tak diprediksi oleh khalayak.
Jokowi menggandeng KH Ma'ruf Amin yang saat ini menjabat ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia), sedangkan Prabowo menggandeng Sandiaga Uno yang saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Dari pandangan aktivis pertarungan ini menjadi tampak seimbang.
Hal itu diungkapkan oleh M Ageng Dendy Setiawan, ketua DPD GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) Jatim, Senin (13/8/2018).
• KPU Jatim Tetapkan 1577 Daftar Caleg Sementara, 93 Bacaleg Gugur
Pada TribunJatim.com, Dendy menjelaskan pertarungan kedua capres dan cawapres tampak seimbang, apalagi dengan visi dan misi masing-masing.
Dikatakan Dendy, saat ini kedua pasangan tinggal mencari cara mereka untuk mengemas, dan membuat masyarakat menggunakan hak pilihnya secara aman.
"Sekarang tinggal bagaimana mengemas dua pasangan calon ini. Jangan sampai demi memenangkan satu pasangan calon membuat gaduh dan menghalalkan semua cara," jelas Dendy.
• Sutiaji Sebut Keberadaan Pasar Tradisional Mampu Jaga Interaksi Sosial di Era Kemajuan Teknologi
Alumnus Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (Uinsa) Surabaya itu juga melihat isu sara rawan kembali mencuat.
Ia mengharapkan agar isu Sara tak kembali mencuat agar tak terjadi konflik yang tidak diinginkan.
"Jika kedua calon sama-sama melancarkan isu sara, maka yang terjadi adalah pertumpahan darah," pungkas Dendy.
• Alasan Prabowo Tak Ditemani Keluarga seperti Jokowi saat Tes Kesehatan di RSPAD, Bukan Mau Piknik