Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Jairi Irawan Gaungkan Jaga Golden Age untuk Cegah Stunting  Saat Reses di Tulungagung

Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim Jairi Irawan menekankan pentingnya Golden Age atau masa keemasan untuk tumbuh kembang anak

Dok Pribadi Jairi Irawan
SERAP ASPIRASI - Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim Jairi Irawan saat menggelar Reses di Wisata Kebon Jambu, Desa Rejoagung, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung, Selasa (18/11/2025). Reses ini menggali persoalan pengasuhan bayi sejak dalam kandungan hingga melewati Golden Age. 

 

Ringkasan Berita:
  • Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Jairi Irawan, menggelar pertemuan dengan ratusan ibu-ibu di Tulungagung selama masa Reses untuk membahas pentingnya Golden Age
  • Pertemuan dihadiri kader Posyandu, ibu hamil, dan ibu dengan anak di bawah 3 tahun, serta didukung Dinas Kesehatan Tulungagung.
  • Data menunjukkan masih terdapat bayi lahir dengan indikasi stunting di wilayah yang dikunjungi, meski prevalensi stunting di Tulungagung (13,7 persen) lebih rendah dibanding rata-rata Jatim (14,7 % ).

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim Jairi Irawan menekankan pentingnya Golden Age atau masa keemasan untuk tumbuh kembang anak agar persoalan stunting bisa terus ditekan. 

Lantaran pentingnya hal ini, Jairi memanfaatkan masa Reses DPRD Jatim dengan menggelar pertemuan bersama ratusan ibu-ibu di kawasan Tulungagung, Selasa (18/11/2025). 

Berlangsung di Wisata Kebon Jambu, Desa Rejoagung, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung, pertemuan ini dihadiri para kader Posyandu, ibu hamil serta para ibu yang memiliki anak usia dibawah 3 tahun. Hadir pula jajaran Dinas Kesehatan Tulungagung. 

"Reses ini bermaksud menggali persoalan pengasuhan bayi sejak dalam kandungan hingga melewati Golden Age," kata Jairi dalam penjelasannya kepada TribunJatim.com

Masa Golden Age merupakan usia anak ketika berumur 0 sampai dengan 5 tahun. Golden Age pada anak adalah  masa penting untuk mengoptimalkan perkembangan terbaik untuk fisik dan kecerdasan anak. 

Ketua DPD Partai Golkar Tulungagung tersebut mengaku sengaja mengangkat tema tersebut pada hari pertama Reses.

Sebagai informasi, Reses merupakan masa dimana anggota DPRD menggelar serap aspirasi di daerah pemilihan atau Dapil masing-masing. Jairi adalah anggota DPRD Jatim yang sebelumnya terpilih di dapil yang meliputi Blitar dan Tulungagung. 

Jairi bercerita, ia pernah berkunjung di beberapa Posyandu di kawasan Kabupaten Kediri beberapa waktu lalu.

Ia mendapati temuan bahwa setiap desa, jumlah kelahiran berada di angka 40-50 tiap tahun. Dalam jumlah kelahiran tersebut masih ditemui bayi lahir diindikasikan stunting. Meskipun tidak banyak, Jairi menegaskan bahwa hal ini tetap perlu menjadi perhatian bersama. 

Masa reses ini menjadi diantara cara untuk menggali persoalan untuk selanjutnya memasifkan pelatihan.

Melalui Reses tersebut, Jairi berfokus bagaimana agar bayi sejak lahir bisa mendapatkan cakupan gizi yang cukup, asi ekslusif dan persiapan makanan setelah masa asi ekslusif atau 6 bulan pertama. 

Cakupan gizi yang dimaksud adalah Makanan Pendamping Asi (MPASI). Mulai dari bahan, bagaimana cara membuat hingga kapan makanan tersebut diberikan kepada bayi. 

"Walaupun data SSGI tahun 2024 prevalensi Stunting di Kabupaten Tulungagung sekitar 13.70 persen lebih rendah dibanding Jawa Timur 14,7 persen, kami tetap berkomitmen untuk menurunkan prevalensinya dalam beberapa tahun ke depan," jelas politisi muda yang juga alumnus Universitas Airlangga ini. 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved