Dikumpulkan di Balai Desa, Pengusaha Logam Diajak Main Digital Marketing
Para pengusaha logam diajak bermain digital marketing saat mereka dikumpulkan di balai desa.
Penulis: M Taufik | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Dunia marketing sudah berkembang pesat. Sekarang ini sudah masuk era industri 4.0 sehingga yang tidak mau beranjak ke digital marketing jelas akan tergerus perkembangan.
Demikian disampaikan praktisi digital marketing Eko Sugiono di hadapan para pengusaha logam yang berkumpul di Balai Desa Ngingas, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Selasa (14/8/2018).
Menurut pengelola KlikSPO.com tersebut, sekarang ini yang paling penting adalah menanamkan kesadaran para pelaku usaha untuk memulai pemasaran digital.
"Kalau bertahan di pemasaran konvensional, jelas akan tergerus. Sektor transportasi sudah menjadi bukti nyata, bagaimana kondisi mereka setelah tergerus transportasi online," tandasnya.
• UMKM, Raksasa Ekonomi Jatim yang Tak Rontok Diterjang Krisis dan Naiknya Dolar Amerika
Desa Ngingas merupakan Kampung Logam. Mayoritas warganya bekerja di sektor logam, seperti pembuatan soerpart motor, alat pertanian, tiang listrik, bengkel, las, dan berbagai bisnis di bidang logam.
"Jika selama ini dengan marketing ala konvensional hanya bisa lokalan, melalui marketing digital tentu jangakauannya akan lebih jauh. Bahkan sampai ke luar negeri," lanjut Eko Sugiono.
Kegiatan ini terselenggara berkat kerjasama KPP Pajak Pratama Sidoarjo Utara dengan pemerintah desa Ngingas. Selain untuk memberi masukan para pengusaha logam agar bisa bermain digital marketing, juga supaya paea pelaku usaha di Kampung Logam bisa lebih memahami masalah perpajakan.
• Kepulangan Jenazah Mahasiswi Kota Malang yang Tewas di Jerman Terkendala
"Ini bagian dari bisnis development program kami untuk turut mengembangkan UMKM agar mereka lebih berdaya," kata Amaruddin Arif Zakaria, Kasi Ekstensifikasi dan Penyuluhan KPP Pratama Sidoarjo Utara di sela acara.
Di kegiatan tersebut, kantor pajak juga melakukan sosialisasi ke para pelaku usaha logam terkiat pemberlakuan PP nomor 23 tentang penurunan tarif pajak untuk UMKM.
"Ketika UMKM lebih meningkat, tentu potensi raihan pajak juga meningkat. Tapi intinya, dalam kesempatan ini kami berusaha agar pelaku UMKM benar-benar paham tentang perpajakan," urainya.
• Setelah Dilahirkan di Villa, Bayi Tak Berdosa ini Ditaruh Ortunya di Jok Motor Hingga Meregang Nyawa
Serupa yang disampaikan Kades Ngingas, H Samian. Pihaknya berharap, para pelaku usaha di Kampung Logam bisa update usahanya melalui digital marketing plus memahami aturan perpajakan.
"Kalau sejak awal sudah paham kan bakal enak dalam perjalanannya nanti. Karena perpajakan itu kan tidak mudah juga," tandas Samian.
Sekarang ini, terhitung ada lebih dari 350 usaha logam di Desa Ngingas. Itu sudah berlangsung turun-temurun dari nenek moyang mereka di sana, yang sejak lama menekuni bisnis di dunia logam. (Surya/Ufi)
• Sering Tebar Teror dan Suami Ketakutan, Wanita di Tulungagung Diusir Warga Ramai-ramai