Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau Surabaya Mulai Kembangkan Pengolahan Sampah dengan Larva

Sejak Oktober 2018 mulai belajar pengolahan bekerjasama dengan Pemerintahan Swiss dan Kementrian PUPR.

Penulis: Nurul Aini | Editor: Edwin Fajerial
TRIBUNJATIM.COM/NURUL AINI
Seorang petugas Pusat Daur Ulang (PDU) Jambangan Surabaya sedang memeriksa larva yang nantinya dipakai untuk mengelola limbah. 

Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Nurul Aini.

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya mulai mengembangkan pengolahan limbah menggunakan larva.

Setelah sebelumnya, sejak Oktober 2018, Pemkot Surabaya mulai belajar pengolahan bekerja sama dengan Pemerintahan Swiss dan Kementrian PUPR.

Dwija Warsito, Koordinator Pusat Daur Ulang (PDU) Jambangan mengatakan telah mulai menernak sendiri larva sehingga dapat secara mandiri mengolah selanjutnya.

Soal Limbah B3, Gerakan Perempuan Lakardowo akan Gelar Aksi Duduk di Kantor Gubernur Jatim

"Sebelumnya kita kerja sama sama PUPR dan Swiss. Larvanya dari mereka sekarang ini kita coba kawinkan sendiri," kata Dwija Warsito kepada TribunJatim.com, di PDU Jambangan, Rabu (15/8/2018)

Proses pengkawinan larva sendiri dilakukan di tempat sederhana, dengan kurungan agar lalat yang akan menelurkan larva tidak terbang.

Setelah telur menetas, ribuan larva dapat dihasilkan untuk proses penghancuran sampah sisa makanan.

Begini Cara Kerja ZIF-8 Karya 3 Mahasiswa ITS untuk Bisa Kurangi Dampak Bahayanya Limbah Tekstil

Selanjutnya, larva akan menghancurkan sampah sisa makanan dalam dua proses penghancuran yakni pertama larva muda hanya bisa mengancurkan sampah lembek.

Sedangkan larva yang sudah berusia satu minggu dapat menhancurkan sampah sisa makanan berukuran lebih besar.

Larva hanya bertahan selama dua minggu selanjutnya sebagian larva akan dijadikan pakan hewan di taman-taman dan sebagian masuk perkembangbiakan.

Musim Kemarau dan Limbah Domestik Jadi Penyebab Buruknya Air Sungai Kalimas Surabaya

Larva akan berubah menjadi kepompong lalu menjadi lalat yang akan mati setelah menghasilkan telur.

"Jadi perkembangbiakan mereka berputar seperti kupu-kupu. Awalnya susah karena harus berhati-hati jangan sampai lalat liar masuk," jelas Dwija.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved