DPRD Jatim Minta Kepala TK yang Ajak Muridnya Berkarnaval Bawa Senjata Mainan Bertanggung Jawab
Karnaval murid-murid TK dalam rangka memperingati HUT RI ke 73 di Kota Probolinggo mendapatkan sorotan dari berbagai pihak.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Karnaval murid-murid TK dalam rangka memperingati HUT RI ke 73 di Kota Probolinggo mendapatkan sorotan dari berbagai pihak.
Hal itu terjadi setelah rombongan dari TK Kartika V Kota Probolinggo berpartisipasi dalam karnaval dengan mengenakan pakaian serba tertutup serta membawa replika senjata api.

Satu komentar datang dari Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Suli Daim.
Dia mengaku kurang paham akan pernyataan kepala TK yang mengaku ingin menunjukkan perjuangan umat muslim dengan memakaikan kostum semacam itu kepada murid-muridnya.
(Fadli Zon Sebut Aksi Panjat Tiang Bendera Anak SMP Lebih Heroik Ketimbang Stuntman, Sindir Siapa?)
Menurut Suli, jika ingin menunjukkan perjuangan islam, kostum yang dikenakan oleh rombongan TK Kartika V terbilang terlalu berlebian.
"Kostumnya itu justru menunjukkan kesan bahwa umat islam itu radikal. Tidak bisa digeneralisir dengan simple seperti itu," kata Suli, Minggu (19/8/2018).
Suli menyayangkan kenapa hal tersebut bisa terjadi terlebih lagi yang mengenakan kostum tersebut masih anak-anak kecil.
Politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga mengatakan harus ada penjelasan yang komprehensif dari pihak sekolah.
(Saya Sedih, Kata Tsamara Amany Soal Aksi Jokowi Digantikan Stuntman Ada yang Mempersoalkan)
(Kumpulan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha 2018 yang Cocok untuk Keluarga dan Kerabat)
"Bagaimana sebuah peringatan 73 tahun kemerdekaan, membuat karnaval tapi justru tidak menunjukkan sebuah persatuan dan kesatuan, nilai-nilai Pancasila sebagai Ketuhanan Yang Maha Esa, ternyata justru melakukan kegiatan yang menciptakan konflik baru," kata Suli.
Menurut Suli, pihak sekolah, terutama kepala sekolah harus melakukan evaluasi sekaligus bertanggung jawab atas insiden karnaval tersebut.
(Pengakuan Korban Miras Oplosan yang Dirawat di RSUD Dr Soetomo, Satu Botol Diminum Bareng, Pusing)