Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pengalaman 'Disiksa' Yayan Ruhiyan di Film Wiro Sableng, Andy Rif: Nggak Nyangka Bisa Seganteng Itu

Andy "Rif", berkontribusi dalam film Wiro Sableng, bukan sebagai pengisi OST, namun justru pemeran sosok pendekar, si dewa tuak.

Andy Rif memerankan Dewa Tuak dalam Film Wiro Sableng 

TRIBUNJATIM.COM, JAKARTA - Film laga Wiro Sableng menjadi film yang sangat dinanti-nanti penggemar film Indonesia.

Pembuatan filmnya menjadi pengalaman menarik untuk vokalis rock Restu Triandy alias Andy Rif.

Bagaimana tidak, dia berkontribusi dalam film ini, bukan sebagai pengisi OST, namun justru pemeran sosok pendekar, si dewa tuak.

Jelas adegan bela diri tak akan dilewatkan olehnya.

(Milan Petrovic Berikan Waktu Istirahat Untuk Dua Pemain Timnas U-23)

(RA Titi Memet Tanumidjaja, Bukan Istri Kapolri, Tapi Jadi Ibu Bhayangkari Pertama di Indonesia)

Andy mengaku ditempa habis-habisan oleh tim koreografi yang dipimpin oleh Yayan Ruhian.

"Satu bulan untuk belajar scene bela diri agar lebih matang. Saya 'disiksa' sampai muntah-muntah saat latihan," kata Andy dalam jumpa pers pemutaran film Wiro Sableng di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (27/8/2018).

Meskipun pernah belajar ilmu silat, Andy yang berperan sebagai Dewa Tuak mengaku perlu belajar lagi.

Dulu, Andy pernah satu perguruan dengan Yayan di sebuah perguruan silat di Bandung.

"Saya sudah lama tidak aktif, baru ini lagi aktif dan muntah-muntah. Fisiknya harus 'digempur' dan dibalikin lagi kayak dulu," kata dia.

(Kisah Atlet Lari Rio Maholtra, Anggota Paspampres yang Berlaga di Asian Games 2018)

(Krisis Air Bersih Terjadi di 31 Desa di 11 Kecamatan di Lamongan Jawa Timur)

Sebagai pemeran Dewa Tuak, Andy juga harus bergaya seperti orang mabuk.

Bahkan saat proses shooting berlangsung, Andy meminum air tuak langsung demi menghidupkan perannya.

"Tuak asli. Untuk dalami peran harus yang asli," kata Andi lalu tertawa.

"Hasilnya saya tidak menyangka akan muncul seganteng itu. Saya senang," lanjut Andy, membuat penonton dan kru film tertawa.

Film Wiro Sableng merupakan adaptasi dari buku seri "Wiro Sableng" karya Bastian Tito yang terdiri dari 185 judul.

Buku tersebut untuk kali pertama diterbitkan pada 1967 hingga 2006 dan pernah sekali diangkat ke layar lebar serta sinetron.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved