Khofifah Ajak Kampus Terapkan KKN Tematik Berkelanjutan, Sinergi Entaskan Kemiskinan Jatim
Gubernur Jawa Timur terpilih periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh perguruan tinggi bisa lebih efektif mengadakan program kulia
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur terpilih periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh perguruan tinggi bisa lebih efektif mengadakan program kuliah kerja nyata (KKN) bagi mahasiswanya.
Terutama guna kerjasama dalam mengatasi permasalahan kemiskinan yang ada di Jawa Timur. Di mana berdasarkan data ada sejumlah wilayah yang butuh intervensi signifikan untuk bisa mengatasi kemiskinan.
Yaitu Bangkalan, Sampang, Situbondo, Bondowoso yang keempatnya memiliki satu kesamaan etnis yaitu menggunakan bahasa Madura.
"Menurut saya KKN tematik dengan melibatkan perguruan tinggi negeri maupun swasta akan sangat membantu untuk sama-sama bisa membangun strong partnership dalam menangani masalah kemiskinan dan juga permasalahan lain di Jawa Timur," kata Khofifah Indar Parawansa dalam forum rapat evaluasi dengan kementerian/lembaga, perguruan tinggi, swasta dan organisasi tahun 2018 yang digelar Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, di Hotel Swiss Bellin, Surabaya, Selasa (28/8/2018).
• Reaksi Menpora saat Kontingen Indonesia Melebihi Target Perolehan Medali Emas pada Asian Games 2018
KKN tematik yang dimasukkan Khofifah adalah KKN yang bisa menggunakan format berkelanjutan.
Bukan hanya KKN yang satu tahun angkatakan aja lalu selesai dan kemudian berpindah ke wilayah lain.
Khofifah ingin agar program KKN mahasiswa fokus di satu daerah dan dilakukan secara bertahap menyelesaikan satu topik permasalahan tertentu.
"Saya ingin KKN itu berkelanjutan bukan hanya yang selesai sekali sudah. Saya ingin ada pembangunan desa Sejahtera Mandiri di mana misalnya angkatan pertama mengumpulkan data, yang kedua mengumpulkan data sumber daya manusia, angkatan ktiga KKN bisa menginventarisir aset, dan yang keempat baru melakukan intervensi program dan seterusnya," urai mantan Menteri Sosial ini.
Khofifah Indar Parawansa mengatakan paling tidak KKN tematik ini dilakukan 4 sampai 6 tahun dengan topik atau tema yang sama.
Sehingga desa-desa yang menjadi jujugan KKN ini bisa nyata merasakan perubahan usai didatangi mahasiswa dan merasakan perubahan usai didatangi mahasiswa dari perguruan tinggi.
Lebih lanjut Khofifah menyebutkan, saat ini rasio gini atau disparitas Jawa Timur di atas rata-rata nasional. Begitu juga dengan angka perceraian usia dini yang tertinggi juga ada di Jawa Timur. Serta indeks pembangunan manusia di Jawa, Jawa Timur adalah yang terendah.
• Disembunyikan di Bawah Kolong Truk, 154 Ekor Burung Berkicau dari Kalimantan Masuk Surabaya
"Ini adalah peta di Jawa Timur, data terakhir justru menyebutkan bahwa kemiskinan terbanyak jumlahnya adalah di kabupaten Malang. Padahal di Malang itu juga banyak perguruan tinggi lho, alau KKN tematik ini bisa dilakukan marilah kita bangun sinergitas," ajaknya.
Ia ingin nantinya ada perguruan tinggi yang masing-masing menjadi pengampu wilayah yang kemiskinannya mengalami kedalaman di Jawa Timur.
Misalnya Kabupaten Malang dikoordinasi oleh Universitas Brawijaya atau UIN Maliki Begitu juga dengan wilayah lain tidak harus ke kampus Negeri melainkan juga kampus swasta.
"Kalau bisa kita siapkan Sinergi perguruan tinggi mana yang akan menjadi pengampu di titik tertentu misalnya yang terkait dengan pemberdayaan ekonomi di wilayah mana seperti itu," katabya.