Tahanan di Pasuruan Kabur dari Mobil Seusai Jalani Sidang, Petugas Baru Tahu Saat Kembali ke Rutan
Para petugas Rumah Tahanan (Rutan) Bangil, Pasuruan, dibuat kerepotan, Rabu (5/9/2018) malam, saat salah satu tahanan mereka hilang.
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Ani Susanti
TRIBUNJATIM.COM - Para petugas Rumah Tahanan (Rutan) Bangil, Pasuruan, dibuat kerepotan, Rabu (5/9/2018) malam, saat salah satu tahanan mereka hilang.
Jumlah tahanan yang dikeluarkan untuk disidangkan, Rabu (5/9/2018) berkurang, antara yang dikeluarkan dan dikembalikan lagi ke Rutan.
Tidak diketahui jelas bagaimana tahanan ini kabur, yang jelas ia kabur dari mobil tahanan.
Informasi yang diperoleh Surya (grup TribunJatim.com), kemungkinan besar tahanan kasus pencurian ini memanfaatkan kelengahan petugas saat hendak dibawa kembali ke Rutan Bangil usai disidangkan di Pengadilan Negeri (PN) Bangil, Pasuruan.
• BREAKING NEWS: Prabowo Tiba di Ponpes Tebuireng Jombang, Langsung Lakukan Pertemuan Tertutup
Dari informasi yang didapat di lapangan, tahanan yang kabur ini bernama Subur, tahanan kasus pencurian.
Subur berasal dari Krajan Tengah, Desa Sapulante, Kecamatan Pasrepan, Kabupaten Pasuruan.
Rabu (5/9/2018) siang, Subur menjalani proses persidangan atas kasus yang menjeratnya.
Sekira pukul 19.00 WIB, semua sidang selesai.
Sebanyak 43 tahanan dimasukkan ke dalam mobil tahanan. Mereka hendak diantar kembali ke rutan.
• Dipakai Pergi Gilingkan Kopi, Motor Remaja Tulungagung Dirampas 2 Orang Diduga Debt Collector Palsu
Saking banyaknya tahanan yang disidangkan, Subur ditempatkan di bagian atau tempat yang biasanya digunakan untuk petugas berjaga di dalam mobil tahanan.
Kesempatan itu diduga dimanfaatkan Subur.
"Dia kabur lewat jendela mobil tahanan sebelum mobil ini jalan membawa rombongan kembali ke rutan," kata salah satu saksi mata yang namanya menolak dipublikasi.
• Kabar Baru Ahok: Disebut akan Menikah Lagi hingga Kisah Hidupnya Difilmkan dalam ‘A Man Called Ahok’
Namun, kaburnya Subur ini baru diketahui petugas kepolisian ataupun kejaksaan yang melakukan penjagaan sekaligus pengawalan saat sudah tiba di rutan.
Mereka menghitung kembali jumlah tahanan yang kembali di rutan.
Jumlahnya berkurang satu, dari awalnya 43 tahanan, hanya tersisa 42 tahanan.