Tahun Baru Islam
Banyak Rumah Kosong Ditinggal Penghuni, Polrestabes Surabaya Sebar Polisi Berpakaian Preman
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran mengatakan menindaklanjuti adanya rumah kosong saat momen liburan ini, pihaknya telah mempersiapkan
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Mayoritas masyarakat memanfaatkan momen tanggal merah di kalender 11 September 2018 Tahun Baru Islam 1440 H untuk liburan bersama keluarganya.
Sebagian besar warga bahkan meninggalkan huniannya untuk pergi keluar kota ataupun pelesir ke rumah saudara maupun pulang ke kampung halaman.
Kondisi rumah kosong yang ditinggal pemiliknya tersebut berpotensi rawan terjadi tindak kejahatan sehingga menjadi sasaran empuk pelaku kejahatan.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran mengatakan menindaklanjuti adanya rumah kosong saat momen liburan ini, pihaknya telah mempersiapkan diri untuk menjaga kondusifitas keamanan khususnya di permukiman warga yang rawan kriminalitas.
"Sudah kami antisipasi ada Tim Anti Bandit (TAB) di setiap Polsek jajaran Polrestabes Surabaya siap mengamankan dari aksi kejahatan," ujarnya saat dihubungi Surya, Selasa (11/9/2018).
• Bea Cukai Malang Sita Rokok Ilegal Disita Bea Cukai Senilai Rp 131 Juta
Meskipun begitu, warga tetap harus meningkatkan kewaspadaan saat meninggalkan huniannya. Sebagai langkah antisipatif mereka sebelum meninggalkan rumah seluruh akses masuk wajib dikunci. Terpenting, semua alat listrik harus dicabut dari saklar guna mengantisipasi adanya pemicu kebakaran.
"Pemilik rumah bisa menitipkan ke tetangga dan sekuriti perumahan atau Polsek terdekat, bisa call Command Center untuk mengantisipasi adanya tindakan kejahatan," ungkapnya.
Tidak hanya itu, kata Sudamiran, Tim Anti Bandit dan personel dari Polsek jajaran juga dilibatkan dalam pengamanan rumah kosong setiap kali momen liburan.
• Super Junior Foto Bareng Presiden Jokowi, Posisi Iriana Curi Perhatian hingga Jadi Sorotan Netizen
Selain itu, pihaknya juga melakukan pengamanan di setiap pusat perbelanjaan dan diberbagai titik daerah yang dianggap rawan tindak kejahatan. Ini semata-mata dilakukannya untuk menekan angka kejahatan yang terjadi di Kota Surabaya.
"Tenang, kami sudah sebar anggota Polisi berpakaian preman untuk mengantisipasi kejadian saat liburan," kata Sudamiran. (Surya/ Mohammad Romadoni).