Asperapi Sebut Surabaya Berpotensi Dongkrak Wisata MICE Lewat Gelaran Pameran
Asperapi mengklaim penyelenggaraan pameran dapat mendorong pertumbuhan wisata meetings, incentives, conventions, exhibitions (MICE) di Surabaya.
Penulis: Arie Noer Rachmawati | Editor: Ani Susanti
Laporan wartawan TribunJatim.com, Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Asosiasi Perusahaan Penyelenggara Pameran dan Konvensi Indonesia (Asperapi) mengklaim penyelenggaraan pameran dapat mendorong pertumbuhan wisata meetings, incentives, conventions, exhibitions (MICE) di kota-kota besar, seperti Surabaya.
Menurut Ketua Asosiasi Perusahaan Penyelenggara Pameran dan Konvensi Indonesia (Asperapi) Yusuf Karim Ungsi, pameran merupakan satu di antara sektor perekonomian yang dapat menghadirkan pendapatan bagi daerah, di antaranya melalui multiplier effect yang dihasilkan.
"Pengaruh ekonomi yang dihasilkan efeknya berlipat ganda. Apalagi spending power segmen MICE sekitar 8-10 kali wisatawan biasa," ujarnya, Senin (17/9/2018).
• Petugas Sulit Padamkan Api Kebakaran di Pabrik Minuman Kemasan Mojokerto,1 Mobil Damkar Masuk Pabrik
Belum lagi, lanjut Yusuf, Surabaya terkenal sebagai kota perdagangan bisnis barang dan jasa.
Saat ini, kata Yusuf, Surabaya menduduki posisi kelima setelah Jakarta, Bali, Yogyakarta, dan Bandung sebagai destinasi MICE yang mulai dilirik.
"Maka dari itu, pemerintah seharusnya terus berupaya untuk meningkatkan kunjungan wisata minat khusus, terutama dari aktivitas MICE. Sebab, MICE ini punya potensi besar untuk mendatangkan wisman dalam jumlah banyak. Dampaknya terhadap ekonomi dan promosi juga sangat besar," tuturnya.
• Alami Body Shaming, Rina Nose Posting Caranya Tanggapi Komentar Netizen: Gue Mah Gitu Orangnya
Namun di sisi lain, kata Yusuf, permasalahan regulasi menyebabkan tidak ada satu asosasi atau pun lembaga yang dapat menangkap multiplier effect tersebut.
Padahal, Yusuf menyebut, potensi dari penyelenggaraan sebuah pameran atau pagelaran MICE itu sangat besar, sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam kebijakan mengambil keputusan.
"Sayang sekali kalau kita tidak tahu pasti bagaimana impactnya, padahal jika kita dapat mengetahuinya, mungkin dalam satu event itu bisa dijadikan bahan evaluasi untuk gelaran event selanjutnya," imbuhnya.
Adapun jenis pameran yang berpotensi besar memberikan multiplier effect, dikatakan Yusuf, adalah pameran yang bersifat bussiness to bussiness (B2B) dan gelaran yang mentargetkan banyak pengunjung.
• Cerita Natasya Julia Kristi, Wanita Muda yang Merintis Bisnis Ayam Geprek Bohay di Pasuruan