Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Asian Games 2018

5 Fakta Isu Honor Penari Ratoeh Jaroe Asian Games Belum Dibayar, Berawal dari Cerita Seorang Siswi

Asian Games 2018 sudah selesai, isu honor penari jadi pembahasan yang saat ini sedang viral. Apa yang sebenarnya terjadi? Ini faktanya.

Penulis: Ignatia | Editor: Yoni Iskandar
Tribunnews.com
Penari Ratoeh Jaroe 

TRIBUNJATIM.COM - Perhelatan akbar Asian Games 2018 yang berlangsung di Jakarta dan Palembang telah berakhir.

Panitia Asian Games 2018 menyuguhkan penampilan bertaraf internasional pada acara Opening dan Closing Ceremony-nya pada Agustus lalu.

Penampilan yang tak kalah memukau saat upacara pembukaan Asian Games dilakukan adalah penampilan para penari Ratoh Jaroe.

Melibatkan kurang lebih 1.600 penari yang menyajikan tarian Ratoh Jaroe dengan kecepatan berganti kostum dalam waktu singkat.

Penari saat pentas di pembukaan Asian Games 2018 di Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Sabtu (18/7/2018).
Penari saat pentas di pembukaan Asian Games 2018 di Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Sabtu (18/7/2018). (KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)

Para penari Ratoh Jaroe di Asian Games 2018 ini adalah para siswi berbagai sekolah di DKI Jakarta.

Belakangan, setelah sebulan lebih perhelatan Asian Games berlalu, isu soal honor menjadi perbincangan.

Berikut fakta yang berhasil dirangkum Tim TribunJatim.com.

1. Berawal dari Cerita Seorang Siswi

Isu tersebut bermula dari curahan hati seorang siswi dari SMA 23 Jakarta, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, yang menjadi penari tarian Aceh Ratoeeh Jaroe pada pembukaan Asian Games 2018.

Pengakuan ini diutarakan oleh salah satu siswi yang turut menjadi penari Ratoeh Jaroe, inisial S (16).

Pengakuan S sampai saat ini pihak dari sekolah belum memberikan honor penari yang diperoleh dari INASGOC.

Seperti dikutip TribunJatim.com dari Warta Kota, S dan 82 temannya meminta kepastian mengenai honor tersebut.

Suasana SMAN 23 Jakarta.
Suasana SMAN 23 Jakarta. (Tribun Jakarta)

Tetapi pihak sekolah justru menawarkan jalan-jalan dengan tujuan sebagai bentuk kenang-kenangan.

"Sama sekali belum terima (honor) itu dari sekolah. Enggak hanya saya, namun ada 82 teman saya lainnya di sekolah ini yang jadi penari saat pembukaan Asian Games juga belum dibayar"

"Ketika kami semua itu meminta kejelasan mengenai honor yang mereka terima dari sana (INASGOC) berkali-kali, pihak sekolah malah menawarkan jalan-jalan, cuman untuk kenang-kenangan," kata S seperti dikutip dari Warta Kota, Rabu (19/9/2018).

Taufik Hidayat Komentari Kinerja Jokowi dalam Asian Games 2018, Imam Nahrawi Langsung Beri Balasan

S menerangkan, ia dan 82 teman lainnya ogah menerima tawaran dari pihak sekolah.

Ia serta teman-temannya ingin mendapatkan honornya dalam bentuk tunai.

"Kami maunya uang tunai. Enggak mau jalan-jalan. Malahan katanya dana honor untuk membuat jaket. Enggak mau. Maunya tunai. Itu hak kami. Selama belasan hari, latihan menari dan itu dibayar per harinya," katanya.

2. Respon INASGOC

Dikutip dari Bolasport.com, Rabu (19/9/2018), INASGOC menjelaskan jumlah uang operasional 15 dolar AS atau sekitar Rp 223.000 per-hari untuk satu penari.

Selanjutnya, INASGOC juga memastikan pembayaran uang operasional telah dilakukan sebanyak tiga kali, yakni pada April, Juni, dan terakhir 17 September 2018.

Semua bukti pembayaran kepada sekolah terdokumentasi dengan lengkap.

Jelang Asian Para Games 2018, INAPGOC Pastikan Opening Ceremony Tidak Kalah Seru dari Asian Games

"Panitia sangat berterima kasih kepada penari, guru dan orangtua mereka yang telah memberikan kontribusi besar bagi Indonesia," kata Sekretaris Jendral Inasgoc, Eris Herriyanto dikutip dari Kompas.com, Rabu (19/9/2018).

"Kerja keras dan penampilan penari tidak bisa dinilai dengan apa pun, tetapi apa yang telah dilakukan akan selalu abadi di hati dan benak seluruh rakyat Indonesia juga dunia," tambahnya.

Cerita Super Junior Marah saat Ceremony Asian Games Dibocorkan Ex MC: Artis Indonesia Molor Semua

3. Respon Pihak Sekolah

Pihak SMA 23 yang adalah sekolah dari siswi yang ceritanya menjadi viral soal honor tersebut memberi respon.

Edi menegaskan pihak sekolah baru menerima transferan ketiga dari pihak Lima Arus selaku Event organizer yang menangani Asian Games pada malam kemarin.

"Pihak sekolah itu baru diberitahu ada transferan dari Lima Arus itu semalam. Karena kan kita berhubungannya melalui Lima Arus enggak terlibat langsung ke INASGOC," kata Edi saat ditemui di SMA 23 Jakarta, Rabu (19/9/2018).

Edi mengatakan pihak Lima Arus memang telah melakukan kesepakatan dengan para siswi dan pihak sekolah terkait uang yang akan diberikan.

Total ada 83 siswi SMA 23 Jakarta yang menjadi penari Ratoh Jaroe terdiri dari 75 penari inti dan 8 penari cadangan.

Wakil Kesiswaan SMA 23 Jakarta Edi Susilo.
Wakil Kesiswaan SMA 23 Jakarta Edi Susilo. (Tribun Jakarta)

Namun, dalam kesepakatan itu, ia menyebut uang tersebut bukanlah uang honor melainkan uang operasional selama para siswi berlatih menjelang Asian Games.

"Memang ada perjanjian kita akan dikirim uang selama tiga kali. Namun didalam perjanjian itu sama sekali tidak ada kata-kata honor, hanya operasional," ujarnya.

"Jadi uang itu kita gunakan untuk keperluan anak-anak selama latihan, baik itu untuk transportasi, makan dan lain sebagainya," tambah Edi.

‎Edi mengatakan terhitung sejak Mei 2018 total sebanyak 12 kali siswinya berlatih di GBK plus satu kali tampil saat pembukaan Asian Games.

Disanalah, uang operasional itu digunakan untuk keperluan transportasi, makan dan snack bagi para siswa.

4. Respon Kadis Pendidikan DKI

PLT Kadisdik DKI Jakarta Bowo Irianto saat ditemui di Gedung Dinas Teknis, Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat. Rabu, (19/9/2018).
PLT Kadisdik DKI Jakarta Bowo Irianto saat ditemui di Gedung Dinas Teknis, Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat. Rabu, (19/9/2018). (Warta Kota)

Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pendidikan DKI Jakarta Bowo Irianto memberikan tanggapan terkait honor para penari Ratoeh Jaroeh di opening Asian Games 2018 yang dikabarkan bermasalah.

Bowo mengira pihak sekolah bisa saja tak mengetahui bahwa uang operasional tersebut rupanya sudah dikirimkan lantaran Inasgoc tidak mengkonfirmasi dulu.

"Mestinya dari Inasgoc kan memberitahu kepada Disdik juga kalau memang seperti itu. Kami memang sudah konfirmasi, bahwa katanya baru cair itu hari Senin kemarin dari Inasgoc," ujar Bowo Irianto di Gedung Dinas Teknis, dikutip dari Tribunnews, Rabu (19/9/2018).

Sehingga pihak Pemprov DKI Jakarta sendiri bisa segera menelusuri apabila benar terjadi permasalahan atau tidak.

"Makanya l kami sedang meminta data kepada Inasgoc, sekolah mana saja yang mereka transfer. Sehingga kami bisa membantu untuk menelusuri. Kan begitu. Sementara (ini) kita nggak tahu. Kita menunggu," kata Bowo.

Dua Kali Terjadi Kasus Pencurian di Media Center Asian Games 2018, Inasgoc Ambil Tindakan Tegas

5. Ulasan Kembali Penampilan Ratoh Jaroe

Diketahui, tarian Ratoeh Jaroe melibatkan sebanyak 2.000 penari yang berasal dari 18 sekolah di Provinsi DKI Jakarta yaitu SMA 70, SMA 6, SMA 3, SMA 71, SMA 82, SMA 66, SMA 4, SMA 68, SMA 78, SMA 23, SMA 49, SMA 34, SMA 48, SMA 90, SMA 46, SMA 24, SMA Angkasa 1 Halim dan SMA Dian Didaktika.

Pada malam upacara Pembukaan Asian Games 2018, Ratoeh Jaroe menampilkan atraksi tarian yang sangat mengagumkan.

Berupa tarian dengan berbagai ragam variasi gerakan, juga kecepatan berganti baju yang sangat cepat.

Berikut videonya:

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved