Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Agar Lebih Berani Bersaing dan Kompetitif, Dua Raksasa Baja Asal Surabaya Pilih Merger

Dua raksasa baja asal Surabaya memilih merger menjadi satu, agar lebih berani bersaing dan kompetitif.

Editor: Mujib Anwar
SURYA/SUGIHARTO
Proses produksi baja di pabrik PT Gunawan Dianjaya Steel (GDS) di Kawasan Margomulyo, Surabaya, Kamis (27/9/2018). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dua raksasa baja asal Surabaya, PT Gunawan Dianjaya Steel (GDS) Tbk dan PT Jaya Pari Steel (JPS) Tbk memilih melakukan penggabungan usaha menjadi satu alias merger. 

Setelah penggabungan usaha dua raksasa yang pabriknya berada di kawasan Margomulyo Surabaya tersebut, nama yang diusung tetap, yakni PT Gunawan Dianjaya Steel (GDS).

Direktur PT Gunawan Dianjaya Steel (GDS) Tbk Hadi Sucipto mengatakan, penggabungan GDS dan JPS lebih dimaksudkan agar ada sinergi antar keduanya. Karena pemegang saham dua perusahaan tersebut mayoritas sama, manajerial juga sebagian sama.

Dengan begitu, kulakan bahan baku bisa lebih efisien dengan hanya satu nama. Ongkos biaya angkut lebih murah dan kalau membeli bahan baku banyak harganya bisa kompetitif. 

"Jadi penggabungan JPS dan GDS merupakan sinergi agar lebih efisien dan lebih berani bersaing," ujarnya," ujarnya, Kamis (27/9/2018).

Hasil Survei LSI Denny JA: Pasca Ijtima Ulana 2, Dukungan Kaum Nahdliyin ke Jokowi-Maruf Meningkat

Direktur PT Gunawan Dianjaya Steel (GDS) Tbk Hadi Sucipto.
Direktur PT Gunawan Dianjaya Steel (GDS) Tbk Hadi Sucipto. (TRIBUNJATIM/MUJIB ANWAR)

Masih Terbuka, Peluang jadi Wirausaha Muda Sukses di Indonesia Lewat Diplomat Success Challenge 2018

Menurut Hadi, hasil penggabungan dua entitas tersebut sudah dilaporkan secara resmi kepada pihak terkait. "Tentu prosesnya dilakukan secara bertahap. Karena RUPS saja baru kemari (Rabu)," jelasnya.

Meski dimerger, Hadi menyatakan bahwa tidak ada satupun karyawan yang di PHK alias dirumahnya. Semua dari 800 orang karyawan (550 GDS dan 250 JPS) tetap bekerja seperti biasanya.

Sementara kapasitas produksi terpasang totalnya menjadi 550 ribu ton plat baja per tahun. Ini dari 450 ribu ton GDS dan 100 ribu JPS. 

"Setelah merger, nanti Jaya Pari akan ditugasi memproduksi plat kecil, sedang plat besar akan dikerjakan oleh GDS," tegasnya.

Selain itu, Hadi juga optimis corporate dapat mewujudkan target penjualan sebesar Rp 1,1 triliun yang dipatok tahun 2018 ini. Kontribusi terbesar berasal dari konstruksi, jembatan, alat berat, dan kapal.

"Saat ini, bisnis kita tumbuh sebesar 5,6 persen," imbuhnya. (TribunJatim/Mujib Anwar)

Pesan Pakde Karwo ke TribunJatim Network: Jadilah Rujukan Berita Politik Terpercaya dan Brantas Hoax

Tarik Minat Pasar Mobil Listrik, Wuling Motors Andalkan E100 di GIIAS Surabaya Auto Show 2018

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved