Kepala Sekolah SMKN 1 Surabaya Lakukan Kekerasan ke Siswa, Begini Tanggapan Serius Khofifah

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jatim terpilih periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa turut menanggapi kasus kekerasan yang dilakukan Kepala Sekolah kepada siswa SMKN 1 Surabaya.

Dalam wawancara di Surabaya Suites Surabaya, Sabtu (29/9/2018) siang, wanita yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU ini menegaskan, bahwa harus ada aturan hukuman atau sanksi bagi guru maupun kepala sekolah yang lakukan kekerasan pada siswanya di sekolah.

"Karena ini kejadiannya di sekolah, maka tanggung jawab ada pada sekolah baik guru, wakil kepala sekolah maupun kepala sekolah," tegas Khofifah.

Menurutnya, selama ini kejadian kekerasan fisik pada anak kerap kali muncul. Alasannya karena tidak ada sistem punishmen atau hukuman kepada kepala sekolah maupun guru yang melakukan kekerasan pada anak.

Sehingga kejadian kekerasan pada anak di sekolah dianggap masih bisa ditolerir untuk terjadi lagi dan lagi.

Oleh karenanya, ia menegaskan bahwa ke depan harus ada sanksi tegas.

"Harus ada SOP untuk memberikan punishment bagi guru maupin kepala sekolah sehingga tempat belajar adalah tempat yang menyenangkan," imbuh mantan Menteri Sosial ini.

Tentunya, Khofifah melanjutkan, tetap akan ada asas praduga tidak bersalah. Namun tanggung jawab untuk melindungi anak-anak selama dalam proses belajar di sekolah tetap ada di tangan sekolah.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya sejumlah siswa di SMKN 1 Surabaya mengeluhkan adanya tindak kekerasan yang dilakukan oleh kepala sekolah. Siswa tersebut bahkan ditampar lantaran dianggap melakukan kesalahan saat ujian. (fatimatuz zahroh)