Kadin Surabaya: Pengusaha Kalangan Menengah Atas Paling Terasa Imbas Pelemahan Rupiah
Menurut Ketua Kamar Dagang dan Industri Surabaya, imbas dari tren pelemahan rupiah ini paling terasa terjadi di kalangan pengusaha menengah ke atas.
Penulis: Arie Noer Rachmawati | Editor: Ayu Mufihdah KS
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tren pelemahan rupiah yang hampir menembus angka Rp 15 ribu rupiah masih terus berlangsung.
Menurut Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya, Jamhadi, imbas dari tren pelemahan rupiah ini paling terasa terjadi di kalangan pengusaha menengah ke atas.
Kata dia, pengusaha menengah ke atas ini lantaran sektor usahanya mayoritas masih melakukan impor bahan baku, terutama pengusaha di sektor transportasi.
• Pemilik Asyik Tertidur Lelap, Lantai 2 Sebuah Rumah di Jalan Kapasari Surabaya Hangus Terbakar
"Seperti di kalangan Asosiasi Pengusaha Kapal. Ini dampaknya terasa sekali, karena mereka masih impor untuk spare parts kapal. Sebab, buatan lokal masih belum ada," katanya saat ditemui di kantornya, Selasa (2/10/2018).
Selain transportasi, sektor lainnya yang bisa berdampak terhadap pelemahan rupiah adalah sektor Information and Communication Technologies (ICT) permesinan, dan listrik.
• Sidang Komdis PSSI Hukum Persib Bandung dan 6 Klub Lainnya Karena Ulah Suporter
"Yang jelas, usaha yang produksinya berkaitan dengan mesin-mesin atau pergantian spare part itu ada imbasnya," katanya.
Namun demikian, jumlah pengusaha kalangan menengah ke atas di Surabaya, menurutnya masih sekitar 0,24 persen dari total pengusaha yang berada di Surabaya, sehingga pengaruhnya tidak terlalu signifikan.
• Putus Rantai Korupsi, Wakil Ketua KPK Minta Seluruh Kepala Daerah Terapkan Zero Tolerance
Sebab, mayoritas pengusaha di Surabaya adalah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang porsinya paling besar yakni 97 persen.
"Meski begitu, dari kami berharap kondisi nilai kurs dolar yang cenderung di level Rp 15 ribu ini, dalam satu atau tiga tahun ke depan levelnya bisa stabil, syukur-syukur di sekitar Rp 14 ribu atau kurang dari itu," imbuhnya.