Kelebihan Jumlah Warga Binaan, Lapas Pamekasan Miliki Utang 2,5 Miliar untuk Biaya Makan
Menurut M Hanafi, utang sebesar Rp 2,5 miliar tersebut merupakan biaya makan yang harus ditanggung lapas semakin meningkat dari bulan ke bulan.
TRIBUNJATIM.COM - Kepala Lembaga Pemasyarakat (Lapas) Pamekasan, Madura, M Hanafi, mengatakan jika utang Lapas disebabkan biaya makan para warga binaannya.
Menurut M Hanafi, utang sebesar Rp 2,5 miliar tersebut merupakan biaya makan yang harus ditanggung lapas semakin meningkat dari bulan ke bulan.
Dilansir dari Kompas.com,hutang miliaran tersebut terhitung sejak September hingga Desember 2018 mendatang.
Pihak ketiga yang ditunjuk Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) sudah menagih kepada Lapas Pamekasan.
• Batasi Peredaran Kantong Plastik, Pemkot Malang Segera Buat Perwali
"Utang kami ke pihak ketiga untuk makan penghuni lapas sudah Rp 2,5 miliar sampai akhir bulan," ujar M Hanafi saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (18/10/2018).
Menurut Hanafi, pembayaran terakhir uang konsumsi Lapas Pamekasan kepada pihak ketiga dilakukan Agustus lalu.
"Untuk membayar utang tersebut bukan kewenangan kami, karena pihak Kanwil yang menanganinya," ungkapnya.
Hanafi menjelaskan, penghuni Lapas Pamekasan terus meningkat bahkan overload.
• Pembalut Wanita hingga Anak Kecil, Metode Penyelundupan Ponsel ke Lapas Pamekasan Digagalkan Petugas
Saat ini, Lapas Pamekasan memiliki warga binaan sebanyak 1.001 orang dari jumlah ideal 600 orang.
Meningkatnya konsumsi penghuni Lapas, juga bersamaan dengan meningkatnya angka kriminalitas yang didominasi pidana narkoba.
"Pidana narkoba di lapas ini sudah 60 persen. Mereka yang paling dominan menghabiskan anggaran konsumsi penghuni lapas," pungkasnya.
Berita di atas sebelumnya telah dipublikasikan di Kompas.com dengan judul: Lapas Pamekasan Terbelit Utang Makan Napi Rp 2,5 Miliar
• Sebut Penyebab Kekalahan Sriwijaya FC atas PSMS Medan, Subangkit Mengaku Siap Tanggung Jawab