Maksimalkan UMKM Berbasis Mangrove di Wilayah Jatim, Kadin Usulkan Bikin Neraca Mangrove

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Arie Noer Rachmawati

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur mengusulkan kepada pemerintah, akademisi, dan pengusaha untuk membuat konsep neraca mangrove.

Tim Ahli Kadin Jatim, Jamhadi mengatakan, konsep neraca mangrove ini gunanya mengoptimalkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) berbasis bahan baku mangrove atau pohon bakau.

Selama ini, kata dia, mangrove sudah mulai banyak dikembangkan menjadi bahan baku produk UMKM.

Seperti sirup buah mangrove, bahan baku pewarnaan untuk batik hingga manfaat untuk lingkungan yang mampu menahan erosi pantai serta tempat berlindungnya biota laut.

• Dibuka untuk Masyarakat Umum, Kampung Wisata Kampoeng Tentara Diresmikan

"Sementara, untuk industrialisasi belum dilakukan," katanya melalui keterangan resminya, Sabtu (20/10/2018).

Dia mengungkapkan, Jawa Timur memiliki potensi yang sangat besar untuk mengembangkan bisnis berbasis mangrove karena memiliki panjang pantai 1.841 km.

Dari 38 kota atau kabupaten di Jawa Timur, setidaknya ada sekitar 10 kota atau kabupaten yang memiliki pesisir pantai, baik di utara, selatan, dan timur.

"Dengan panjang pantai itu, setidaknya bisa mulai melestarikan tanaman mangrove dengan menanam setiap tahunnya," ujarnya.

• Mario Gomez Beri Pujian untuk Komdis PSSI usai Panggil Perwakilan Persib Bandung pada Sidang Banding

Dari setiap kota atau kabupaten yang punya pantai tersebut, lanjutnya, mulai menghitung, membuat neraca, dan membuat desain.

Berapa kebutuhan mangrove untuk industri dan berapa untuk menjaga kelestarian lingkungan, lalu berapa yang harus ditanam setiap tahun.

"Dengan begitu, Jawa Timur tidak akan kekurangan pohon mangrove yang bermanfaat mulai dari akar, pohon hingga buahnya," imbuhnya.

• Alasan Teknis, Nobar Laga Persib Kontra Persebaya di GOR C-Tra Arena Bandung Dibatalkan