Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Survivor: Kanker Payudara Tak Ada Pengobatan yang Lebih Efektif Dibandingkan Pengobatan Medis

Pemprov Jatim menyelenggarakan Pink October atau kampanye sosial untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat akan bahaya kanker payudara

Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM/SOFYAN ARIF CANDRA SAKTI
Peringatan Hari Kanker Payudara di Gedung Negara Grahadi, Sabtu (20/10/2018) 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemprov Jatim menyelenggarakan Pink October atau kampanye sosial untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat akan bahaya kanker payudara bagi perempuan, Sabtu (22/10/2018) di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya.

Dalam kesempatan tersebut hadir para survivor yang ikut meramaikan acara dan saling memberikan dukunga untuk terus bersemangat dalam melakukan pengobatan.

Endri Kurniawati, seorang survivor kanker payudara yang hadir dalam acara tersebut berpesan kepada para wanita agar segera memeriksakan diri jika ada benjolan di sekitar payudara.

Luka ini yang Menyebabkan Rini Korban Laka di Sarangan Magetan Akhirnya Meninggal Dunia

"Yang lebih penting jangan pergi ke tempat misalnya pengobatan alternatif yang katanya lebih efektif dan tidak sakit dibandingkan pengobatan medis," kata Endri pada TribunJatim.com.

Endri mengatakan ia sudah menanyakan ke pengguna dan ahli tentang berbagai obat-obatan alternatif untuk mengobati kanker payudaranya.

Siane Indriani Caleg Gerindra Dekati Emak-emak di Surabaya dan Sidoarjo

"Tapi tidak ada yang lebih efektif dibandingkan pengobatan medis," tambahnya.

Endri  menambahkan,  jika ada seseorang yang didiagnosa menderita kanker termasuk kanker payudara, ia menyarankan agar penderita berusaha sebisa mungkin untuk berpikir jernih.

"Penyakit ini harus dipikirkan dengan pemikiran jernih, meskipun saat mendapatkan diagnosa itu pasti bergemuruh pikirannya," ucapnya pada TribunJatim.com.

"Kalau misalnya saja pasien tidak bisa berpikir jernih, orang-orang disekitar itu yang seharusnya membantunya untuk berpikir jernih, karena penyakit ini tidak bisa dihadapi dengan pemikiran ruwet," tambahnya.

Bagi yang sudah sembuh, Endri juga mengingatkan agar selalu waspada karena kanker bisa muncul lagi sewaktu-waktu jika situasinya memungkinkan.

"Dan bisa timbulnya bisa dimana saja, tidak harus sama misalnya di payudara lagi, bisa kanker lain," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved