Rumah Politik Jatim
Tekan Angka Korupsi di Tubuh Partai, Golkar Kampanyekan Slogan 'Golkar Bersih'
Untuk menekan angka korupsi di tubuh partainya, Golkar kini gencar kampanyekan slogan 'Golkar Bersih'
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Adi Sasono
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Golkar terus menggelorakan semangat tagline 'Golkar Bersih' di usia ke-54 tahun.
Hal ini sebagai bentuk antisipasi untuk mengingatkan kader Golkar agar tak lagi terlibat kasus korupsi.
PLT Ketua DPD Partai Golkar Jatim, Zainuddin Amali mengatakan, sejak kepemimpinan Ketua Umum Airlangga Hartanto, tagline 'Golkar Bersih' terus didengungkan.
Komitmen bersama itulah yang kemudian dijaga untuk saling mengingatkan antar kader.
Pria yang akrab disapa ZA ini tak memungkiri, meski partai telah menggelorakan semangat 'pantang korupsi', masih saja ada kader yang tersangkut pelanggaran hukum.
Menurutnya, hal itu menyangkut integritas individu kader yang tak bisa diawasi oleh partai.
"Soal individu, partai tidak bisa masuk terlalu dalam. Partai sulit untuk mengawasi satu persatu secara 24 jam untuk setiap kader," kata ZA di Surabaya, usai tasyakuran HUT Partai Golkar ke-54, di DPD Golkar Jatim, Sabtu (20/10/2018).
Namun, pihaknya memastikan bahwa kasus yang beberapa kali menyeret kadernya ke balik jeruji besi tak menyurutkan upaya partainya melakukan pengawasan sekaligus pencegahan.
Sebaliknya, pihaknya pun kian intensif menyosialisasikan semangat penegakan anti korupsi.
"Semangat Golkar untuk anti korupsi, pemberantasan dan pencegahan korupsi akan digelorakan di internal Golkar.
Semangat dan tagline itu tidak akan terganti karena selalu menjadi pengingat dan alarm," ujar ZA menegaskan.
Anggota DPR RI dari dapil Jatim XI itu mengatakan bahwa di usia yang sudah dewasa dan mempunyai pengalaman hidup, partai berlambang pohon beringin tersebut tentu telah melalui kehidupan yang pasang surut.
"HUT ini harus dimaknai penguatan kembali semangat partai sebagaima awal kelahirannya. Karena tantangannya berbeda ketika lahir tahun 1964," tuturnya.
Golkar di masa yang akan datang harus dapat menyesuaikan diri dengan kondisi tantangan zaman.
Partai harus terus memperbarui semangat dan tekat seperti kelahiran Golkar, yakni membela dan mempertahankan ideologi Pancasila UUD' 45, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.