Kampus di Surabaya
Cerita Farsha Azizi, Mahasiswa Berprestasi Stikom Surabaya Pembuat Website Qtaaruf
Pria kelahiran Jakarta, 22 April 1995 tersebut berhasil meraih IPK 3,69, dan dipilih menjadi wisudawan terbaik Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM).
Penulis: Delya Octovie | Editor: Ani Susanti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Segudang kegiatan organisasi kampus, sekaligus dipercaya menjadi asisten laboratorium selama dua tahun, tak membuat Farsha Azizi melupakan nilai akademiknya.
Pria kelahiran Jakarta, 22 April 1995 tersebut berhasil meraih IPK 3,69, dan dipilih menjadi wisudawan terbaik Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Surabaya.
"Di kampus saya ikut berbagai organisasi, sebagai staf Divisi Humas Internal dan Eksternal Dewan Mahasiswa, ketua sekaligus staf Divisi Riset dan Teknologi UKM Stikom Java Network, dan ketua sekaligus koordinator Divisi Riset dan Teknologi Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi," jelasnya ketika ditemui saat gladi bersih wisuda di kampusnya, Jumat (26/10/2018).
• Topping Off Apartemen Benson, Pakuwon Buka Promo Pembelian, di Antaranya Cashback hingga Rp 50 Juta
Tak hanya itu, Azizi, sapaan akrabnya, juga mengembangkan website Qtaaruf, yang memberikan sarana mencari jodoh online sesuai ajaran Islam.
Ia menjelaskan Qtaaruf sebagai website yang membantu para muslim yang masih lajang untuk menyempurnakan separo agamanya lewat proses yang syari.
Website ini ia luncurkan pada akhir 2016 lalu.
"Awalnya sebenarnya kami melihat bahwa perempuan di Indonesia yang tinggal di kota urban, dengan usia 25 tahun ke atas, ini masih sibuk dengan pekerjaannya, atau bisa dibilang wanita karier. Sehingga, mereka tidak sempat mencari pasangan hidup," terangnya.
Menurutnya, para perempuan ini lebih banyak menghabiskan waktu di dunia maya, dan jarang bersosialisasi untuk mencari pasangan hidup.
• Erick Thohir Puji Kegesitan Khofifah Menangkan Jokowi-Maruf Lewat JKSN, Sebut Gerakan Tanpa Bola
Saat ini, sudah ada 600 pendaftar di website-nya yang datang dari berbagai kota di Indonesia.
Website maupun aplikasi pencari jodoh memang sudah banyak yang populer.
Tetapi, Qtaaruf memiliki proses pencarian jodoh yang berbeda.
"Kami tetap menerapkan proses taaruf, jadi harus ada mediatornya. Tidak boleh kedua calon ini saling berhubungan satu sama lain selama proses perkenalan," terang pehobi nonton film dan koding itu.
• Kondisinya Membaik Pasca Sakit Jantung, Oknum DPRD Bangkalan Tersangka Judi Domino Kembali Ditahan
Proses taaruf online pertama-tama dilakukan dengan mengisi Curriculume Vitae (CV).
Ini diperlukan untuk mengetahui sekilas tentang diri pengguna, yang anntinya akan diolah oleh tim Qtaaruf untuk menemukan calon pasangan.
CV baru bisa dikirim setelah mendapat izin dari orangtua, menyertakan foto maupun scan identitas KTP/SIM/Paspor, dan menyatakan siap khitbah dalam waktu tiga bulan.