Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemerintah Naikkan Tarif Cukai Maupun Harga Eceran Rokok, Industri Rokok Makin Melemah

(FSP RTMM-SPSI) menggelar aksi damai di depan Kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan, Surabaya Kamis (1/11/2018)

Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM/SOFYAN ARIF CANDRA SAKTI
Buruh Rokok Demonstrasi di Depan Kantor Gubernur Jatim, Kamis (1/11/2018). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti

 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP RTMM-SPSI) menggelar aksi damai di depan Kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan, Surabaya Kamis (1/11/2018).

Ketua Pengurus Daerah Jawa Timur FSP RTMM-SPSI, Purnomo, mengatakan tuntutan dari demonstrasi kali ini adalah menyampaikan permohonannya kepada pemerintah agar tidak menaikkan tarif cukai dan harga jual eceran rokok yang terlampau tinggi pada tahun 2019.

Menurut Purnomo, kenaikan yang terlampau tinggi dikhawatirkan akan berdampak pada makin melemahnya industri hasil tembakau nasional yang terus menerus mengalami penurunan.

"Kami meminta perlindungan kepada Bapak Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo, S.H, M.Hum terkait industri hasil tembakau yang saat ini masih mer pada TribunJatim.com.

Zinedine Zidane Dikabarkan Tolak Tawaran Kembali Latih Real Madrid

Semakin melemahnya industri rokok dikhawatirkan akan berdampak langsung pada kelangsungan lapangan pekerjaan anggota FSP RTMM-SPSI yang 60 persen di antaranya pekerja industri rokok.

Bahkan menurut Purnomo, akibat kenaikan tarif cukai yang cukup tinggi di atas inflasi, dalam 8 tahun terakhir, banyak pekerja rokok yang terpaksa diPHK.

PP FSP RTMM-SPSI mencatat, pada 2010 lalu, jumlah pekerja yang tergabung dalam organisasinya sebanyak 235.240 tapi Lima tahun kemudian atau pada 2015, jumlah anggotanya turun menjadi 209.320 orang.

Ribuan Buruh Rokok Geruduk Kantor Gubernur Jatim, Tolak Cukai Naik

Penurunan terus terjadi pada 2017 lalu, yakni menjadi 178.624 orang. Itu artinya, selama 8 tahun terakhir, pekerja rokok yang kehilang pekerjaan sebanyak 56.616 orang.

"Maka itu, kami berharap Yang Terhormat Bapak Soekarwo selaku gubernur Jawa Timur dapat membantu menyuarakan suara kami kepada pemerintah pusat," tutup Purnomo.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved