Empat Tahun Dibiarkan Mangkrak, Pemkot Surabaya Akhirnya Aktifkan Lagi Rumah Pompa Flores
Empat tahun dibiarkan mangkrak, Pemkot Surabaya akhirnya aktifkan lagi Rumah Pompa Flores
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kepala Dinas PU Bina dan Pematusan Kota Surabaya Erna Purnawati membenarkan bahwa Pemkot sedang melakukan pengerjaan pemasangan pipa pembungan air ke sungai Ngagel untuk Rumah Pompa Flores.
Menurut Erna, rumah pompa Flores itu sudah diaktifkan kembali setelah empat tahun tidak beroperasi alias mangkuk. Sehingga butuh sejumlah pengerjaan agar rumah pompa flores bisa berfungsi normal seperti semula.
Hal itu disampaikan Erna saat dikonfirmasi Surya, Jumat (1/11/2018). Erna mengatakan pihaknya sedang berupaya mempersiapkan infrastruktur untuk musim hujan yang sebentar lagi turun.
"Crossing pipa itu untuk keluaran air dari rumah pompa Flores. Kita itu sudah punya pompa Flores kira kira sudah empat tahun, tapi warga tidak membolehkan untuk dilewati pipa itu," kata Erna.
Saat ini, pihaknya menegaskan warga sudah mau untuk adanya pengerjaan pipa tersebut. Pihaknya menyebut berterima kasih pada warga atas izin itu sehingga pengerjaan proyek pipa itu bisa dilakukan.
Pipa ini penting agar pembuangan ke sungai Ngagel bisa lancar dan tidak ada hambatan. Khususnya untuk bisa mengatasi banjir yang tahun lalu cukup besar di kawasan Ngagel.
"Sekarang sudah kita juga berterima kasih kepada warga, Karena memang harus segera dipasang untuk aliran rumah pompa ini. Tahun ini kita anggarannya Rp 2 miliar," tegasnya.
Terkait penambahan aktivasi rumah pompa ini sempat disampaikan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Ia mengatakan tahun ini ada sebanyak 18 titik rumah pompa yang ditambah kapasitas pompa airnya menjadi 3 meter kibik.
Seperti di Rumah Pompa Morokrembangan bahkan ditambah 6 meter kibik. Lalu juga rumahbpompa balong 2 juga ditambah kapasitas pompanya.
Dikatakan Risma semua rumah pompa kini sudah memiliki jenset. Sehingga ketergantungan pada PLN bisa jauh terkurangi.
Berkaca di tahun-tahun sebelumnya sering terjadi kejadian banjir lantaran telat saat ada listrik mati tidak bisa memompa air.
Sehingga pengadaan jenset ini menurut Risma sangat penting dan prioritas untuk penanganan banjir.
"Kita anggarkan Rp 25 miliar, tandernya Rp 20,5 miliar untuk beli jenset. Sekarang semua rumah pompa sudah punya jenset sendiri," inbuh mantan Kepala Bappeko ini.
Persiapan jelang musim hujan ini dikatakan Risma sangat penting. Pasalnya saat ini curah hujan terus meningkat. Bahkan 120 milimeter dalam satu meter persegi.
Angka itu meningkat tiga kali lipat dibandingjan curah hujan di tahun-tahun sebelumnya.
"Kita memang nggak bisa jamin nggak akan banjir karena kan ada gusti Allah. Tapi kita kebih siap dari tahun lalu itu iya. Jenset sudah siap, kapasitas pompa juga sudah ditambah," tegasnya.
(fatimatuz zahroh)