Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ada Tiga Aplikasi Andalan Smart City Kota Batu

Kota Batu memiliki tiga aplikasi andalan yang sudah dibuat dan sudah dipublikasikan untuk masyarakat Kota Batu.

Penulis: Sany Eka Putri | Editor: Yoni Iskandar
Surya/Sany Putri Eka
Salah satu lokasi wisata di Batu. Hingga akhir tahun ini Pemkot Batu optimis capai jumlah wisatawan hingga 4 juta lebih 

TRIBUNJATIM.COM, BATU - Kota Batu memiliki tiga aplikasi andalan yang sudah dibuat dan sudah dipublikasikan untuk masyarakat Kota Batu.

Tidak hanya masyarakat Kota Batu saja, siapa saja, mulai dari wisatawan pejabat, bisa mengunduh aplikasi ini melalui gawai masing-masing.

Tiga aplikasi itu adalah Among Tani, Among Warga, dan Among Kota yang semuanya merupakan rangkaian dari program Smart City atau yang lebih dikenal Batu Among Tani Teknologi itu. Tentunya tiga aplikasi itu memiliki fungsi masing-masing.

Spesialnya, semua yang berkaitan dengan tiga aplikasi itu, dipantau melalui ruang Command Center di Gedung Pemerintahan Kota Batu, Balai Among Tani, lantai lima.

Inilah Andalan Smart City Kota Batu

Yang pertama Among Tani, aplikasi ini diperuntukkan untuk petani di Kota Batu dan pembeli atau masyarakat umum. Dalam aplikasi ini ada banyak sekali fitur yang bisa dimanfaatkan, mulai dari menjual produk hasil pertanian, keluhan petani. Petani bisa berkomunikasi langsung dengan pembeli, dan begitu juga sebaliknya.

Kabid Jaringan Insfrastruktur Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Batu Adiek Iman Santoso mengatakan awalnya aplikasi ini dibuat untuk mengembangkan dan memajukan hasil panen petani di Kota Batu.

“Dalam aplikasi ini kami melatih petani menjadi mandiri, bisa menjual hasil panennya sendiri. Karen sejauh ini banyak hasil panen petani yang dijual dengan harga murah karena harus melalui tengkulak,” kata Adiek.

Oleh karena itu, lanjutnya agar petani bisa menjual hasil panennya dengan harga sesuai dengan kualitas saat panen. Selain itu, saat petani menggunakan aplikasi ini dan berinteraksi dengan pembeli, bisa saling bertukar pendapat.

Semisal hasil jika ada pembeli yang tidak puas dengan hasil panen, bisa langsung memberikan mmeberikan ulasan kepada petani.

Nunggak Gaji Selama Sekitar 1,5 Tahun, Rumah Sakit Milik Anak Bupati Jember Didemo Buruh

“Jadi semisal hasil panennya kurang memuaskan, atau dalam aplikasi itu ada interaksi di antara mereka. Tentunya untuk kemajuan hasil panen para petani,” imbuhnya.

Namun diakuinya untuk menerapkan aplikasi ini masih harus membutuhkan pendampingan dan sosialisasi kepada petani. Karena Among Tani ini setidaknya bisa membantu petani terlepas dari tengkulak.

Selanjutnya aplikasi Among Warga. Dalam aplikasi ini yang paling banyak dimanfaatkan oleh warga Kota Batu. Karena banyak warga Kota Batu yang melaporkan tentang keluhan dan kritikan terutama yang berkaitan dengan pelayanan publik.

Seperti sampah, pohon tumbang, lalu lintas, jalan rusak. Dikatakannya yang paling banyak itu memang tentang sampah dan jalan rusak.

“Misalnya tentang jalan rusak, nah pelapor dalam hal ini adalah warga ketika mengunduh aplikasi Among Warga bisa melaporkan dimana kebaradaan jalan rusak itu. Setelah melaporkan dari aplikasi ini langsung menghubungkan ke dinas terkait,” imbuhnya.

Dalam hal ini, lanjutnya, ketika ada yang melapor tentang jalan rusak ialah bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR).

Komplotan Begal di Kabupaten Kediri yang Beraksi Dini Hari Diringkus Polisi

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved