Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Cerita Junaidi, Pembatik di Blitar yang Dulu Dipasung 3 Tahun Karena Gangguan Jiwa

Hanya membebaskan penderita gangguan jiwa dari pasung ke masyarakat tanpa membekali ilmu dan kemampuan dinilai bukan langkah yang tepat

Penulis: M Taufik | Editor: Anugrah Fitra Nurani
SURYA/M TAUFIK
M Amsuri Junaidi (memakai udeng - penutup kepala), mantan penderita gangguan jiwa yang dipasung tiga tahun, kini belajar membatik di shelter Dinsos Kabupaten Blitar 

TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Menyembuhkan orang yang mengalami gangguan jiwa memang butuh ketelatenan dan kesabaran besar.

Hanya membebaskan penderita dari pasung sebagaimana dilakukan kebanyakan lembaga dinilai kurang efektif mengembalikan penderita ke masyarakat.

Si penderita harus disiapkan lebih lanjut, mulai dari skill sampai lapangan pekerjaan agar bisa melupakan masa-masa pasung yang penuh tekanan.

Hal ini pula yang dilakukan M Amsuri Junaidi (40).

(Nunggak Gaji Selama Sekitar 1,5 Tahun, Rumah Sakit Milik Anak Bupati Jember Didemo Buruh)

(Hingga Napas Terakhirnya, Pretty Asmara Bersikukuh Dirinya Tak Bersalah: Gue Akan Pulang)

Dia adalah pria asal Desa Krenceng, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar yang sempat rasakan masa-masa dipasung akibat terjangkit gangguan jiwa setahun yang lalu.

Kini dia menunjukkan diri bisa bangkit dari masa-masa penuh tekanan.

Junaidi ditemui TribunJatim.com di Shelter (rumah singgah milik Dinas Sosial Desa Sumber Diren, Kecamatan Garum), pada Minggu (4/11/2018) siang.

Pria itu berpakaian bersih, dan terlihat sangat ceria bersama para penghuni Shelter lainnya, tak ada sedikitpun raut penuh tekanan di wajahnya.

Saat ditanyai TribunJatim.com, Junaidi mengaku ingin punya masa depan, agar bisa mandiri.

"Saya ingin menghasilkan uang sendiri, tanpa merepotkan orang lain. Nah, ini kesempatan kami, karena kami diajari membatik, Kami berjanji akan menekuninya, supaya bisa jadi keahlian buat masa depan kami," papar pria berusia 40 tahun itu.

(Pembangunan Paving di Areal Parkir Istana Gebang Kota Blitar Ditargetkan Rampung Desember 2018)

(Romagnoli Berniat Jaga Momentum Kemenangan AC Milan)

Junaidi mengaku sudah melupakan masa lalunya dan kini akan mulai 'hidup kembali.

"Kami di sini sepertinya menemukan masa depan kami karena banyak temannya, yang mengalami keterbatasan fisik, namun mereka punya semangat hidup yang tinggi buat masa depannya," ujarnya.

Di Shelter tersebut Junaidi memang tak sendirian, ada satu rekan lainnya yang sama-sama pernah dipasung dan kini sudah sembuh.

Mereka bersama-sama menekuni belajar membatik Percik Rombo.

Adapula rekan lainnya, seperti Mat Cholil yang tubuhnya pendek, dan Arifudin, yang punya gangguan bicara serta punya keterbelakangan mental.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved