Rumah Politik Jatim
Respon Soekarwo Soal Hasil Survei LSI Terkait Perolehan Partai Demokrat
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat Jawa Timur, Soekarwo tak risau terkait hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) terbaru.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat Jawa Timur, Soekarwo tak risau terkait hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) terbaru.
Survei tersebut menempatkan Demokrat di peringkat kelima dari sepuluh partai politik dengan memperoleh 3,6 persen.
Partai berlambang segitiga mercy ini berada di empat partai lain.
Di antaranya, PKB yang masih berada di urutan pertama dengan 21,7 persen.
PKB unggul tipis dari PDI-Perjuangan dengan 21,0 persen.
Kemudian, berturut-turut ada Partai Golkar (5,2 persen) dan Partai Gerindra (4,6 persen) di urutan ketiga dan keempat.
Pakde Karwo (sapaan Soekarwo) menanggapi santai hasil survei tersebut.
• Waktu Jadi Presiden, Soeharto Ramal Kondisi Indonesia pada Abad 21, Pengamat: Ramalan Soeharto Benar
Menurutnya, perilaku masyarakat khususnya Jawa Timur di dalam pemilu selalu berbeda-beda.
Ada daerah yang lebih memilih partai politiknya.
Namun, ada daerah yang juga lebih memilih figur Calon Legislatif (caleg).
"Karakteristik masyarakat di Jawa Timur tidak bisa disamakan," kata Pakde Karwo ketika ditemui di Surabaya, Senin (5/11/2018).
Ia mencontohkan dapil 7 (Kabupaten Ngawi, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Pacitan, dan Kabupaten Trenggalek) di pemilu 2014 lalu yang mana 37-45 persen lebih memilih mencoblos partai.
• Mantan Kapolri Bicara Soal Penyebab Sebenarnya Wafatnya Tien Soeharto, Singgung Soal Tembakan
Berbeda halnya dengan dapil Jatim 11 (Madura), yang justru lebih banyak memilih figur dibanding partai politik (lebih dari 90 persen).
"Di sana, lebih mementingkan figur. Sehingga, kalau calegnya nggak gerak, nggak dicoblos," kata pria yang juga Gubernur Jatim ini.
Oleh karenanya, pihaknya memilih untuk lebih mengoptimalkan konsolidasi di internal partai. Di antaranya, juga dengan memaksimalkan sosialisasi caleg. Mulai dari menebar alat peraga kampanye, hingga bertemu secara langsung dengan para konstituen.