Suami Istri di Tulungagung Ditemukan Tewas, Warga Sebut Didik Sempat Didatangi Penagih Utang
Menurutnya pada hari Selasa (6/11/2018), datang dua orang laki-laki dan seorang perempuan ke rumah Didik.
Penulis: David Yohanes | Editor: Ani Susanti
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Pasangan suami istri (pasutri) di Tulungagung, yang diduga menjadi korban pembunuhan, Didik Adi Wibowo (56) dan Suprihatin (50), dikenal warga mempunyai usaha pengurusan STNK.
Usaha ini dimulai saat samping kanan rumah Didik dan Suprihatin dimanfaatkan untuk kantor Samsat wilayah selatan, lebih dari lima tahun silam.
Rumah Didik dan Suprihatin terletak di Dusun Ngingas, Desa/Kecamatan Campurdarat, Tulungagung.
Berdasarkan informasi di lapangan, saat kantor Samsat itu pindah, Didik dan Suprihatin melanjutkan usaha ini hingga sekarang.
Namun, belakangan tetangga sering melihat orang datang untuk menagih STNK ke Didik dan istrinya.
Hal ini diungkapkan seorang warga bernama Ngapani (50), yang rumahnya agak berjauhan dari rumah Didik.
• Polres Tulungagung Olah TKP di Rumah Suami Istri Diduga Korban Pembunuhan
Menurutnya pada hari Selasa (6/11/2018), datang dua orang laki-laki dan seorang perempuan ke rumah Didik.
Kata Ngapani, ketiga orang itu menagih utang ke Didik dan Suprihatin.
"Tahunya mereka bertiga mampir ngopi di warkop depan rumah itu," ungkap Ngapani.
Di warung kopi inilah ketiga orang itu cerita baru saja menagih utang.
Namun ketiganya kesulitan, karena Suprihatin justru menangis.
"Mereka bilang, 'ditagih utang baik-baik kok malah nangis, saya kan yang susah'," ucap Ngapani menirukan tiga orang itu.
Setelah itu ketiganya pergi.
• Lakukan Olah TKP, Polisi Tulungagung Temukan Luka Bekas Pukulan Benda Tumpul di Tubuh Jenazah Didik
Informasi lain yang didapat TribunJatim.com dari para tetangga, sempat terjadi pertengkaran dari dalam rumah.
Namun kejadian itu tidak sampai mengundang kedatangan warga sekitar.