Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sosialisasi dan Edukasi Digelar untuk Maksimalkan Penggunaan Program BPNT di Pasuruan

Kementerian Sosial (Kemensos) menyebut edukasi ke masyarakat untuk teknis Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) belum maksimal.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Dwi Prastika
SURYA/GALIH LINTARTIKA
Sosialisasi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten Pasuruan, Selasa (13/11/2018). 

TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Kementerian Sosial (Kemensos) menyebut edukasi ke masyarakat untuk teknis Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) belum maksimal.

Hal itu disampaikan Direktur Penanganan Fakir Miskin Pesisir, Pulau-pulau Kecil dan Perbatasan Antar Negara, Abdul Hayat, saat memberikan edukasi dalam Sosialisasi BPNT di Hotel Horison Kabupaten Pasuruan, Selasa (13/11/2018) malam

Dia mengatakan, program BPNT yang digagas Kemensos di zaman kepemimpinan Khofifah Indar Parawansa ini memang belum banyak yang mengetahui.

Pria Asal Kediri Tertangkap Mencuri Motor di Pasuruan, Bersikukuh Mengaku Mabuk dan Tak Sadar

Artinya, belum banyak orang yang paham dengan teknis dan aturan pencairan BPNT di Indonesia, dan rata-rata masih banyak yang belum tahu.

"Makanya kami rutin lakukan sosialisasi ke daerah-daerah pesisir, daerah terpencil yang masuk dalam daftar penerima manfaat program ini. Tujuannya agar program nasional ini bisa dirasakan manfaatnya bagi penerimanya secara maksimal," kata dia usai kegiatan.

Ia menjelaskan, dulu program ini berbentuk beras, namun sekarang berbentuk uang.

Satlantas Polres Pasuruan Serap Aspirasi Masyarakat Untuk Kurangi Angka Kecelakaan

Jadi, penerimanya mendapatkan kartu dan rekening.

Setiap bulannya dengan besaran Rp 110.000 akan masuk secara otomatis ke dalam rekening atau kartu milik penerima manfaat program ini.

"Kasus yang terjadi selama ini, sudah ada uangnya, sudah siap semuanya, tapi mereka tidak tahu cara mencairkan dan menggunakannya. Jadi uangnya tidak terserap. Ini sangat disayangkan sekali. Susah siap semuanya tapi tidak terserap secara maksimal," tambah dia.

Menurut dia, diharapkan program seperti ini bisa membuat banyak orang semakin paham.

Firasat Ayah Bagus Ananda sebelum sang Anak Tewas dalam Insiden Viaduk Surabaya Membara

5 Fakta Baru Kasus Pembunuhan Wanita di Sidoarjo oleh Suami Siri, Bermula dari Rasa Cemburu

Jadi mereka tidak gagap dan bisa menggunakan bantuan yang sudah diberikan.

Di Pasuruan ada sekitar 95 ribu penerima manfaat ini.

"Tidak semua bisa. Hanya sebagian saja. Mudah-mudahan ini membuat mereka lebih paham karena edukasi yang sudah kami berikan," paparnya.

Terpisah, Anggota DPR RI Dapil Jatim II, Evi Zainal Abidin menambahkan, pihaknya sangat mendorong semua golongan untuk membantu memberikan edukasi kepada para penerima manfaat program ini.

Hari Pertama Job Fair 2018 di Pasuruan, Ribuan Pencari Kerja Manfaatkan Pendaftaran Online

Kepala BKD Prihatin Hasil Kelulusan CPNS 2018 di Kabupaten Malang Tak Sesuai Target

Kalau ada yang tidak bisa, diharapkan ada yang bisa membantu untuk memberi tahu caranya.

"Saya sangat mengapresiasi program ini. saya kira program ini bisa mengerti penerima manfaatnya lagi butuh apa. Kan bisa dicairkan untuk membeli telur, beras, gula dan sembako lainnya. Kalau rastra kan hanya beras saja dan itu ada biaya untuk menebusnya. Kalau ini benar benar free," pungkas dia. (Galih Lintartika)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved