Kampus di Surabaya
Universitas Narotama Sapu Bersih Gelar Juara dalam National Balsa Bridge Challenge 2018 di Surakarta
Mahasiswa Tim Sinar Universitas Narotama baru saja selesai berkompetisi di Universitas Muhammadiyah Surakarta dalam National Balsa Bridge Challenge.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Ani Susanti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Raut wajah bahagia terpancar dari para mahasiswa yang tergabung dalam Tim Sinar Universitas Narotama (Unnar) Surabaya.
Mereka baru saja selesai berkompetisi di Universitas Muhammadiyah Surakarta dalam National Balsa Bridge Challenge 2018.
Tim Sinar Universitas Narotama mengirimkan 11 tim untuk kompetisi tersebut.
Enam tim masuk dalam final dan tiga di antaranya meraih juara.
"Juara pertama diraih Tim Legend of Sinar, kemudian juara kedua Tim Sinar Dunia juara dan juara ketiga Tim Sinar Amuba,” jelas ketua Tim Sinar, Mochammad Faisol, Rabu (21/11/2018).
• 5 Spot Foto Bertema Rustic dan Green Botanical di Tunjungan Plaza Surabaya, Instagramable Banget!
Selain menyapu bersih gelar juara, Universitas Narotama juga meraih gelar Best University karena prestasi yang mereka peroleh.
“Dalam ajang ini, semua peserta berkompetisi untuk membuat konstruksi jembatan dari kayu Balsa. Kayu Balsa adalah kayu yang memiliki berat jenis paling ringan dari semua jenis kayu di dunia dan berasal dari Pohon Balsa dari Brazil,” ungkap mahasiswa Teknik Sipil Unnar itu.
Dalam kompetisi ini, tiap peserta harus membuat jembatan dengan fokus pada konstruksi jembatan rangka bawah, serta mendeskripsikan desain dan cara pembuatannya dalam bentuk paper.
Pengujian jembatan dilakukan dengan pembebanan dari 0 sampai 24 kg.
“Jembatan milik tim Legend of Sinar yang mendapatkan juara 1 berhasil menahan beban seberat 24 kg sementara yang lain hanya sanggup menahan sekitar 16 kg. Itu yang membuat jembatan kami unggul,” lanjutnya.
• 5 Beauty Vlogger Korea Selatan dengan Subscriber Terbanyak di YouTube Sepanjang 2018, Ada Idolamu?
Menurut mahasiswa asal Sidoarjo itu, desain jembatan Tim Sinar cenderung sama yaitu terinspirasi dari Jembatan Asopos Yunani yang kuat hingga puluhan tahun tanpa membutuhkan renovasi.
Namun, memang setiap tim memiliki skill yang berbeda pada segi pemasangan dan keakuratan pemotongan kayu yang menyebabkan hasilnya pun tidak sama.
Kemenangan ini membuat Faisol dan Tim Sinar berencana untuk mematenkan desain prototipe konstruksi jembatan menggunakan kayu Balsa ini.
Hanya saja mereka masih bingung karena desain ini juga terinspirasi dari desain jembatan lain dengan diferensiasi yang mereka buat.
“Inginnya segera bisa dipatenkan agar secara akademis dan penelitian ada catatan bahwa yang membuat prototipe desain ini dengan kayu Balsa adalah mahasiswa Unnar,” ujarnya.
• Kaza City Mall Surabaya dan Palm Park Hotel Ikut Giatkan Target 5.000 Kantong Darah