Polisi Lamongan Diserang
UPDATE - Polisi Lamongan Diserang, Pelaku Tinggalkan Istri dan Bayi 9 Bulan di Kontrakan Mungil
Kasus Polisi Lamongan Diserang terus diselidiki Densus 88 Antiteror. Kabar terbaru, ER salah satu pelaku tinggalkan istri dan bayi berusia 9 bulan.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Adi Sasono
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Kasus Polisi Lamongan Diserang terus bergulir dan penyidik dari Densus 88 Antiteror terus memeriksa dua penyerang Bripka A, korban serangan.
Satu dari dua terduga pengrusakan pos polisi di Wisata Bahari Lamongan (WBL) dan penyerang anggota jaga, Bripka A, ternyata tidak menempati rumah sendiri alias hanya mengontrak.
Terduga ER (35) adalah warga Sidoarjo.
Ia nengontrak rumah di Lingkungan Geneng Gang II Kelurahan Brondong Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan.
Ia hidup bersama istrinya UD asal Desa Ngimbang Kecamatan Palang Kabupaten Tuban dengan 2 anaknya,
DA (5) dan MH (19 hari).
Bagaimana kehidupan terduga ER bersama keluarganya di Lingkungan Geneng Kelurahan Brondong ?
TribunJartim.com yang menelusuri Lingkungan Geneng rumah kontrakan terduga menunjukkan, keluarga terduga sangat tertutup dengan warga Geneng.
Menurut Tamijan, tetangga dekat terduga, ER dan istrinya bisa dikata jarang keluar rumah. UD Istri ER, keluar rumah hanya saat mengantar anak pertamanya, DA (5) ke sekolah.
"Kalau melintas hanya sering menegur." Monggo mbah," kata Tamijan menirukan istri terduga.
Sementara ER juga jarang keluar rumah. Kalaupun keluar rumah juga hampir seminggu baru kembali. Kata istri ER, suaminya kerja di Surabaya.
"Saya tanya istrinya, katanya suaminya kerja jualan bawang di Surabaya," kata Mbah Wasina, istri Tamijan.
Anak pertamanya, kata Wasina tidak boleh main ke rumah tetangga. Dan kalau ketahuan keluar rumah." Pasti dimarahi," kata Wasina.
Istri ER, UD, sudah dua tahun menempati rumah kontrakan berukuran 3, 5 meter x 6, 5 meter bersama anak pertamanya dari suami pertamanya. UD semula seorang janda dengan anak satu.
Kemudian menikah dengan suami sekarang (terduga, red) dan dikarunia seorang anak yang baru berumur (19 hari).
Praktis, suaminya, ER hanya sekitar 9 bulan bersama dirumah kontrakan milik Sumi itu.
Meski begitu para tetangga tidak pernah tahu apa aktivitas dan kerja ER.
"Ada warga mbangun jalan saja tidak keluar. Pintunya ditutup terus," Sumadi, tetangga lainnya.(TribunJatim.com/Hanif Manshuri)