Rumah Politik Jatim
Bahas Era Keterbukaan Informasi, Bupati Banyuwangi Sebut 'Pencitraan' Penjabat Sudah Tidak Zaman
Abdullah Azwar Anas mengungkapkan, di era keterbukaan informasi, sudah tidak zamannya lagi kepala daerah dan pejabat melakukan pencitraan.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Ani Susanti
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas mengungkapkan pada era keterbukaan informasi seperti sekarang, sudah tidak zamannya lagi kepala daerah dan pejabat publik melakukan pencitraan.
"Itu sudah berakhir karena sekarang borderless. Apa yang diceritakan oleh pemimpin bisa dicek melalui berbagai cara dan ketika tidak sama dengan kenyataan, maka kick back-nya akan lebih keras," kata Anas, Kamis (22/11/2018).
Anas pun mencontohkan, dirinya yang getol mempromosikan sektor pariwisata Banyuwangi melalui internet, harus benar-benar mengetahui kenyataannya.
"Jualan pariwisata seperti Banyuwangi itu high risk. Karena begitu dipromosikan, mereka kan datang, tapi ternyata tidak sesuai dengan ekspektasi itu hukumannya lebih berat. Mereka bilang ke yang lain 'itu bohong jangan ke situ lagi'," lanjutnya.
• 13 Bakal Calon Kades untuk Tiga Desa di Kota Batu akan Hadapi Ujian Tulis Hingga Wawancara
Belum lagi, pada era media sosial ini, setiap orang bisa mengadukan ke pejabat struktural jika ada yang tidak suka, merasa tertipu, dan tindakan tidak menyenangkan lainnya ke atasannya.
"Mereka tidak bisa dihalangi untuk mengadu struktur di atas kita. Cukup lewat medsos lewat Facebook, Twitter, dia misalnya komplain soal saya, bisa langsung [ak Jokowi dan pak gubernur dalam waktu yang bersamaan secara singkat. Bahkan ke publik dan media," lanjutnya.
Dan jika informasi itu terus bergulir dan tidak cepat ditangani, lanjut Anas, maka akan menjadi lebih besar dan berat setiap waktunya.
• 3 Indonesia Jalin Kemitraan dengan SOKU, Ajak Siapapun yang Bisa Masak Berbisnis Tanpa Perlu Resto