Proyek Jalan di Sidoarjo Harus Tuntas Sesuai Jadwal, Tak Ada Toleransi
Mendekati akhir tahun, pengerjaan proyek-proyek fisik di Sidoarjo harus dikebut. Maksimal pada Minggu ketiga Desember nanti,
Penulis: M Taufik | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Mendekati akhir tahun, pengerjaan proyek-proyek fisik di Sidoarjo harus dikebut. Maksimal pada Minggu ketiga Desember nanti, semua proyek harus sudah tuntas dikerjakan.
Terhitung dari sekarang, waktunya tinggal sekitar satu bulan. Padahal, beberapa proyek besar seperti pembangunan jalan beton, normalisasi sungai dan beberapa proyek lain masih belum rampung.
"Tidak ada toleransi, semua proyek harus tuntas sebagaimana waktu yang ditentukan. Kontraktor harus ngebut pengerjaannya," kata Kepala Dinas PUPR Sidoarjo Sigit Setyawan, Jumat (23/11/2018).
Kontraktor yang gagal menyelesaikan pekerjaannya dalam waktu yang telah ditentukan bakal kena sanksi. Hukuman itu bisa berupa blacklist atau masuk catatan hitam Pemkab Sidoarjo.
Mendekati akhir tahun, PUPR sudah melakukan evaluasi terhadap pekerjaan-pekerjaannya. Hasilnya, diketahui memang ada beberapa proyek yang harus ekstra dalam pengerjaannya untuk mengejar deadline.
• Tak Dampingi Anak Sulungnya Pergi ke Bangkok untuk Kompetisi, Nia Ramadhani Nangis hingga Deg-degan
Dalam proyek pembangunan jalan beton misalnya, dari total 34 ruas yang dibangun tahun ini, belum seluruhnya tuntas dikerjakan. Salah satu titik yang belum selesai yakni di Jalan Raya Kludan, Tanggulangin.
Di sana, pekerja masih terlihat sibuk mengecor jalan, Jumat siang.
"Pengerjaanya harus dikebut. Agar selesai sebagaimana jadwal," tandas Sigit kepada TribunJatim.com.
Dari 34 ruas jalan yang dibangun tahun ini, secara keseluruhan diketahui sudah sebanyak 70 persen tuntas. Nah, sisanya itu yang harus dipercepat pengerjaannya.
Menurut Sigit, ada dua langkah upaya percepatan. Yang pertama kontraktor diminta menambah pekerja di lapangan dan menambah waktu pekerjaan.
Pembangunan jalan dikerjakan pagi hingga malam.
• Disebut Utang Rp 34 Miliar, Legenda Barcelona, Ronaldinho Dikabarkan Cuma Punya Saldo Rp 97 Ribu
"Pekerjanya ditambah agar bisa dua sift. Pengerjaan pagi hingga malam," tandas Sigit.
Upaya kedua adalah dengan menutup total jalan hang sedang dibangun. Kendaraan dialihkan ke jalur lain agar proses pengerjaan bisa lebih maksimal.
"Dalam penutupan jalan, pihak kontraktor harus mengajukan izin ke kepolisian. Selain itu juga harus menyiapkan jalan alternatif agar tidak menganggu kepentingan masyarakat," urainya kepada TribunJatim.com.
Selain proyek pembangunan jalan, ada beberapa proyek lain yang diketahui butuh percepatan karena belum tuntas mendekati akhir tahun ini. Salah satunya adalah proyek normalisasi atau pengerukan saluran air.