Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Hadir di Unair Surabaya, Menlu Retno Marsudi Ajak Arek-arek Suroboyo Paham Politik Luar Negeri

Kedatangan Menteri Luar Negeri (menlu) RI, Retno Lestari Priansari Marsudi ke Universitas Airlangga disambut meriah oleh 700 mahasiswa se-Surabaya.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Ani Susanti
SURYA/SULVI SOFIANA
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Lestari Priansari Marsudi dalam acara Diplomacy Festival atau DiploFest di Aula Garuda Mukti, Kantor Manajemen Kampus C Unair Surabaya, Sabtu (24/11/2018). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Kedatangan Menteri Luar Negeri (menlu) RI, Retno Lestari Priansari Marsudi ke Universitas Airlangga (Unair) disambut meriah oleh 700 mahasiswa se-Surabaya.

Dalam acara Diplomacy Festival atau DiploFest itu, menlu perempuan pertama di Indonesia ini memberikan talkshow tentang politik luar negeri.

Talkshow berlangsung di Aula Garuda Mukti, Kantor Manajemen Kampus C Unair, Sabtu (24/11/2018).

Membuka talkshow, Retno melempar pertanyaan kepada mahasiswa yang mayoritas dari program studi Hubungan Internasional untuk memberikan pendapat terkait perlu tidaknya dukungan Indonesia terhadap Palestina.

Peringati Hari Guru, Java Paragon Gelar Acara Untukmu Guruku, Ajak Para Guru Pelajari Table Manner

Dalam kesempatan itu, Retno mengajak seluruh peserta untuk memberikan dukungan terhadap Palestina atas konflik yang terjadi dengan Israel.

Dukungan itu adalah sebagai bagian dari amanah kontitusi.

Dikatakannya, mendukung perjuangan Palestina adalah mendukung keadilan.

“Masalah Palestina adalah masalah ketidakadilan yang terus-menerus terjadi. Ini adalah masalah kemanusiaan. Masalah Palestina, yang tidak kalah penting adalah hal ini mengenai penghormatan terhadap hukum internasional dan resolusi dewan keamanan PBB. Indonesia harus berpihak dan mendukung Palestina. Tidak ada pilihan lain,” papar Retno.

5 Fakta Menarik Seputar Hari Guru, Soal Sejarah hingga Peringatan di Berbagai Negara!

Dalam kesempatan yang sama, Retno mengatakan di mata dunia, Indonesia dikenal berteman baik dengan banyak negara, dan tidak mencari musuh, sehingga ada trust yang cukup tebal kepada Indonesia di mata dunia.

Satu di antara puncak dari kepercayaan itu adalah Indonesia terpilih sebagai anggota tidak tetap dewan keamanan PBB pada Juni 2018.

Indonesia mendapat 144 dari 190 suara yang masuk.

Dengan itu, Indonesia akhirnya dipercaya kembali untuk duduk di dewan keamanan PBB.

“Indonesia adalah bangsa yang besar. Bangsa yang besar harus berani untuk bersaing dengan negara lain. Saya yakin arek-arek Suroboyo yang sangat kuat patriotisme dan toleransinya akan membawa Indonesia lebih kuat dan lebih besar,” tegasnya.

Kumpulan Ucapan Hari Guru Nasional 2018, Bisa untuk Update Status Instagram, Twitter hingga WhatsApp

Sementara itu, Rektor Unair, Moh Nasih, mengajak mahasiswa untuk dapat memahami urusan negara dari berbagai hal, bukan hanya urusan domestik, tapi juga urusan luar negeri.

“Dunia ini banyak sekali jendelanya. Saya yakin tidak semua jendela yang ada bisa dilihat. Baik negatif maupun positif. Melalui kegiatan ini kami ingin mahasiswa bisa melihat lebih luas lagi terkait kondisi yang ada di dunia. Sehingga mereka punya memahaman lebih luas terkait apa-apa yang sudah dilaksanakan dan apa-apa yang masih harus dilaksanakan,"urainya.

Nasih berharap, kedatangan menlu membuka kerjasama-kerjasama yang baik ke depan dengan Unair.

Sehingga, generasi muda utamanya mahasiswa, tahu pintu untuk berkontribusi melalui kementerian luar negeri.

3 Tuntutan Ratusan Driver Ojek Online di Surabaya Kepada Prabowo, Permohonan Maaf hingga Dihormati

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved