Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Rumah Politik Jatim

8 Fakta Kunjungan Yusril ke Jatim, Tantang Prabowo Sumpah Pocong hingga Ungkap Isi Tawaran Sandi

Yusril bicara blak-blakan soal isi tawaran Sandiaga Uno kepada dirinya. Yusril juga ajak Prabowo sumpah pocong!

Penulis: Januar AS | Editor: Dwi Prastika
SURYA/BOBBY CONSTANTINE KOLOWAY
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra, memberikan sambutan pada acara "Konsolidasi Partai dan Pemantapan Caleg Se-Jatim" di Surabaya, Sabtu (24/11/2018. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra mengunjugi Jawa Timur, Sabtu (24/11/2018).

Tepatnya, Yusril Ihza Mahendra berkunjung ke Asrama Haji Sukolilo, Surabaya.

Dalam kunjungan Yusril Ihza Mahendra kali ini, terdapat sejumlah fakta yang muncul.

Berikut ini beberapa fakta yang berhasil dirangkum oleh TribunJatim.com.

Ada Pria Mirip Jokowi di Foto Kampanye PKI DN Aidit, Presiden Membantah, Ini Penjelasan Sejarawan

1. Ungkap Alasan Jadi Pengacara Jokowi

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra, memberikan penjelasan terkait keputusannya menjadi pengacara Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin di Pemilihan Presiden 2019.

Menurut Yusril Ihza Mahendra, langkah yang ia ambil sebagai ikhtiar "penyelematan" partai.

"Menghadapi Pemilu 2019, kita perlu cara yang tidak konvesional," kata Yusril Ihza Mahendra ketika memberikan sambutan pada acara 'Konsolidasi Partai dan Pemantapan Caleg se-Jatim', Sabtu (24/11/2018) di Surabaya.

Dijelaskan oleh Yusril Ihza Mahendra, pihaknya menargetkan partainya dapat lolos parliamentary thresold atau minimal berada di atas empat persen kursi DPR RI.

"Sebagai partai yang belum lolos parlemen, dan harus menghadapi partai besar dan partai baru, PBB perlu cara yang tidak konvesional di Pemilu 2019," tegas Yusril Ihza Mahendra.

Partai yang lahir pada 17 Juli 1998 tersebut telah melalui empat kali Pemilu dan hanya sekali berhasil lolos ke parlemen.

Yakni, pada Pemilu 1999 saja.

Sisanya, di Pemilu 2004, 2009, dan 2014, PBB gagal memenuhi ambang batas parlemen.

Menurut Yusril Ihza Mahendra, kegagalan PBB di tiga Pemilu terakhir tersebut karena PBB kurang bersikap realistis.

"Kita terlalu idealis. Cara-cara lama yang kita pakai ternyata tak membuat kita lolos parlemen," kata Yusril Ihza Mahendra.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved