Kampung Edukasi Sampah Sidoarjo Terapkan Pembayaran Iuran Warga dengan Sampah

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kampung Edukasi Sampah Sidoarjo kini telah mulai berlakukan pembayaran iuran rutin.

Warga tidak lagi menggunakan uang, namun pembayaran iuran dapat dilakukan dengan menyetorkan sampah terpilah seperti botol minuman, plastik, kertas, kardus, dan lainnya.

Edi Priyanto, Ketua RT 23/RW 07 Kelurahan Sekardangan, Sidoarjo yang juga merupakan pengelola Kampung Edukasi Sampah Sidoarjo memberikan testimoni dalam kegiatan launching program Sidoarjo Bersih dan Hijau (SBH) tahun 2018-2019.

• Wilayah Sidoarjo Selalu Jadi Langganan Banjir, Politisi PDIP: Pompa Air Jangan Cuma Jadi Pajangan

Edi hadir menjadi narasumber dari Desa/Kelurahan terinovatif pada SBH tahun 2017-2018 lalu.

"Dibutuhkan waktu selama 200 hingga 1.000 tahun agar sampah plastik bisa terurai, juga sampah jenis popok membutuhkan 550 tahun untuk bisa terurai, dan sampah botol memerlukan waktu untuk terurai sekitar 450 tahun," kata Edi dalam rilisnya, Minggu (25/11/2018).

Menurutnya, hal itu harus menjadi perhatian seluruh masyarakat, bahwa sampah yang ada di sekitar harus dipilah dan diolah dengan sebaik-baiknya.

• Suasana Tempat Tinggal Penyerang Polisi Lamongan di Sidoarjo, Pelaku Kerap Diawasi Petugas

Salah satu upaya yang harus dilakukan yaitu dengan melakukan pemilahan dan pengolahan sampah dari masing-masing rumah tangga.

“Gerakan perubahan dalam masyarakat dengan melaksanakan kegiatan program SBH ini diharapkan mampu merubah pola pikir masyarakat agar berperan aktif memperbaiki lingkungannya dari tempat-tempat yang kumuh menjadi tempat yang bersih, hijau, sehat dan asri serta mempunyai pola pikir pengelolaan lingkungan, khususnya pemilahan sampah, pengolahan sampah, bank sampah, pengawasan dan pengendalian lingkungan," ungkapnya.

Saat ini dirinya mendorong para warganya untuk terlibat aktif dalam pemberdayaan masyarakat untuk mengelola sampah.

• Persebaya Vs Bhayangkara FC, Djanur Sebut Timnya Sudah Antisipasi Kekuatan The Guardian

• Inilah Alasan Bapenda Kabupaten Malang Bakal Gratiskan Pajak Sarang Burung Walet

Hal itu bisa dilakukan dengan pengembangan budi daya hidroponik, pembuatan souvenir dari bahan daur ulang, pembuatan pupuk kompos organik dengan menggunakan komposter aerob dan takakura, serta memproduksi pupuk cair organik secara massal.

Kampung Edukasi Sampah Sidoarjo pasca dinobatkan sebagai desa/kelurahan terinovatif pada SBH tahun 2017-2018, kini telah dijadikan role model dalam pengelolaan sampah bagi masyarakat, sehingga banyak kalangan dari masyarakat, institusi dan lembaga pendidikan melakukan kegiatan kunjungan dan belajar langsung di lokasi.

Selain menjadi kampung terinovasi, Kampung Edukasi Sampah juga merupakan role model penerapan Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) di Kabupaten Sidoarjo karena telah berhasil menerapkan sebuah Sistem Keamanan Warga (Sikara) di samping juga pengawasan dan monitoring keamanan dipantau menggunakan kamera CCTV.

• Perjalanan 3 Tahun Komunitas BerNas Surabaya, Dimarahi Tukang Becak sampai Seperti Jadi Anak Angkat

Program Sidoarjo Bersih dan Hijau (SBH) 2018-2019 sendiri telah resmi dilaunching langsung oleh Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin pada Sabtu (24/11/2018) di Lapangan Tlesih, Desa Tlesih, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo.

Turut hadir Kepala Dinas Perhubungan Bahrul Amiq, Kepala Dinas PUPR Sigit Setyawan dan Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Sidoarjo, Toriquddin.

Dalam launching program SBH 2018-2019 itu juga digelar bazar produk daur ulang dari perwakilan kecamatan se-Kabupaten Sidoarjo.

• Logistik Pemilu 2019 Mulai Berdatangan di Daerah, Giliran Tinta Sidik Jari Dikirim KPU Pusat

Kegiatan diawali dengan senam kesegaran jasmani, kerja bakti kebersihan, dan penanaman pohon perindang di sekitar lokasi.