Pendukung Pembebasan Papua Barat di Surabaya Tolak Diskusi, Hipakad Harap Aksi Tak Terjadi Lagi
Himpunan Putra Putri Keluarga Angkatan Darat (Hipakad) Jatim menyayangkan aksi unjuk rasa Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) di Surabaya.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Himpunan Putra Putri Keluarga Angkatan Darat (Hipakad) Jatim menyayangkan aksi unjuk rasa Aliansi Mahasiswa Papua (AMP).
Mahasiswa Papua ini turun ke Jalan Pemuda menuntut kemerdekaan west Papua atau Papua Barat dan bisa lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada Sabtu (1/12/2018).
Menurut Wakil Ketua Hipakad Jatim, Agus Hartono, kepolisian harus bertindak tegas dan represif dengan adanya aksi yang dinilai bentuk separatis ini.
"Kita sempat mengajak diskusi sekitar hari Rabu (28/11/2018), tapi mereka menolak dan ingin aksinya tetap dilanjutkan," kata Agus kepada TribunJatim.com usai mengamankan aksi mahasiswa Papua di Jalan Pemuda, Sabtu (1/12/2018).
(Tangani Mahasiswa Papua yang Tuntut Kemerdekaan West Papua, Kepolisian Didorong Represif)
(PSMS Medan Unggul 2-0 atas Persebaya Surabaya, Rendi Irwan Diperban)
Sebagai tindak lanjut Hipakad Jatim, FKPPI, Cobra dan organisasi lain yang tergabung dalam Aliansi Arek Suroboyo Melawan Separatisme pun mendatangi asrama AMP yang berada di Jalan Kalasan, Surabaya.
"Kami di depan asrama mereka pasang spanduk yang bertuliskan seruan anti separatisme," ucap Agus.
Setidaknya ada enam spanduk yang dipasang Agus dan menurut ceritanya tidak ada yang menurunkan baik oleh mahasiswa Papua maupun warga sekitar.
"Setelah dari asrama mahasiswa Papua, kami lalu mendatangi Polrestabes untuk berkoordinasi dan mengkomunikasikan rencana aksi mereka itu," ucapnya.
Agus berharap aksi unjuk rasa serupa tidak terjadi lagi di Surabaya yang terkenal dengan kekondusivitasan kotanya.
(PSMS Medan Unggul 2-0 atas Persebaya Surabaya, Rendi Irwan Diperban)
(Suami dan Anak Laudya Cynthia Bella Muncul di Vlog untuk Pertama Kalinya, Lihat Keseruan Mereka!)
"Karena jika terus-menerus dibiarkan akan membesar juga, buktinya sampai ada wartawan asing yang berencana meliput aksi unjuk rasa itu. Sudah terdeteksi oleh anggota intelejen beberapa hari sebelumnya tapi waktu aksi kita cari wartawan itu tidak ada," ucapnya.
Menurut Agus jika aksi tersebut terus berlanjut dan terus menerus diberitakan hingga luar negeri maka aksi separatis tersebut akan semakin menjadi-jadi.
"Untuk itu sejak dari embrionya harus kita berantas," pungkasnya.
(Bupati Faida Kritik Panggung Acara Hari Disabilitas Internasional di Jember yang Tak Ramah Difabel)
(Sinopsis Cinta Suci Episode Sabtu, 1 Desember 2018, Marcel Panik hingga Hampir Gila!)